Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megawati Ajak Ahok-Djarot Ziarah ke Makam Bung Karno

Kompas.com - 10/10/2016, 08:35 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) mengajak para pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang diusung partai tersebut pada pilkada serentak 2017 berziarah ke makam Presiden pertama RI Soekarno di Blitar, Jawa Timur, Senin (10/10/2016).

Pasangan cagub dan cawagub tersebut yakni Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat (DKI Jakarta), Rano Karno-Embay Mulya (Banten), Hana Hasanah-Tony Yunus (Gorontalo), Rustam-Irwansyah (Babel), Ali Baal Masdar (Sulbar), dan Dominggus Mandacan (Papua Barat).

Kegiatan ziarah kubur atau nyekar ke makam Bung Karno tersebut langsung dipimpin Megawati Soekarnoputri dengan didampingi beberapa pengurus DPP PDI-P antara lain Hasto Kristiyanto, Ahmad Basarah, Eriko Sotarduga, Komarudin Watubun.

Tampak pula sejumlah anggota DPR dari Fraksi PDI-P.

Wakil Sekjen DPP PDI-P, Ahmad Basarah mengatakan, ziarah ke makam Bung Karno adalah tradisi yang selama ini sering dilakukan Megawati dan keluarga besar partai berlambang banteng tersebut.

Ziarah digelar baik pada momentum keagamaan seperti memasuki bulan Ramadhan dan Idul Fitri maupun saat akan menghadapi momentum penting hajatan nasional seperti pemilu.

"Hal tersebut dilakukan dalam rangka untuk menghormati jasa jasa Bung Karno sebagai Bapak Bangsa dan sekaligus mendoakan semoga arwah beliau mendapat tempat terbaik di sisi Allah swt," kata Basarah di Bandara Halim, Jakarta, Senin pagi.

(Baca: Surya Paloh: Kalau Ahok Melecehkan, Kami Panggil, Kami Tendang)

Kehadiran para calon gubernur dan wakil gubernur dalam ziarah, lanjut Basarah, adalah untuk mengingatkan mereka agar dalam mengikuti proses pilkada, tidak menggunakan cara-cara yang tak sesuai kepribadian bangsa Indonesia.

Misalnya, yang dapat merusak eksistensi dan keutuhan NKRI seperti mengeksploitasi isu SARA.

"Yang lebih penting lagi agar para calon gubernur dan wakil gubernur tersebut, termasuk Ahok, jika kelak terpilih dan menjadi kepala dan wakil kepala daerah, benar-benar dapat menjadi pemimpin yang menjaga dan mengimplementasikan amanah dan ajaran-ajaran Bung Karno," ucap dia.

PDI-P berharap semua kepala dan wakil kepala daerah yang diusungnya benar-benar dapat menghayati dan mengimplementasikan makna kepemimpinan yang sesuai dengan kepribadian Indonesia.

Pemimpin, kata dia, harus benar-benar mengerti dan memahami sejarah dan jiwa bangsanya, serta tahu arah dan tujuan yang hendak dicapai.

Kompas TV Djarot: Dukungan PPP Berkat Kinerja Ahok-Djarot
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Otto Hasibuan Sebut Kubu Anies dan Ganjar Tak Mau Tahu dengan Hukum Acara MK

Otto Hasibuan Sebut Kubu Anies dan Ganjar Tak Mau Tahu dengan Hukum Acara MK

Nasional
Sekjen PDI-P Ungkap Bupati Banyuwangi Diintimidasi, Diperiksa Polisi 6 Jam

Sekjen PDI-P Ungkap Bupati Banyuwangi Diintimidasi, Diperiksa Polisi 6 Jam

Nasional
Menteri ESDM Jelaskan Dampak Konflik Iran-Israel ke Harga BBM, Bisa Naik Luar Biasa

Menteri ESDM Jelaskan Dampak Konflik Iran-Israel ke Harga BBM, Bisa Naik Luar Biasa

Nasional
Jawab PAN, Mardiono Bilang PPP Sudah Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Jawab PAN, Mardiono Bilang PPP Sudah Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Nasional
Kubu Anies-Muhaimin: Ada Fakta Tak Terbantahkan Terjadi Nepotisme Gunakan Lembaga Kepresidenan

Kubu Anies-Muhaimin: Ada Fakta Tak Terbantahkan Terjadi Nepotisme Gunakan Lembaga Kepresidenan

Nasional
Tim Hukum Anies-Muhaimin Sampaikan 7 Fakta Kecurangan Pilpres di Dalam Dokumen Kesimpulan

Tim Hukum Anies-Muhaimin Sampaikan 7 Fakta Kecurangan Pilpres di Dalam Dokumen Kesimpulan

Nasional
Pasca-serangan Iran ke Israel, Kemenlu Terus Pantau WNI di Timur Tengah

Pasca-serangan Iran ke Israel, Kemenlu Terus Pantau WNI di Timur Tengah

Nasional
Temui Megawati, Ganjar Mengaku Sempat Ditanya karena Tak Hadiri 'Open House' di Teuku Umar

Temui Megawati, Ganjar Mengaku Sempat Ditanya karena Tak Hadiri "Open House" di Teuku Umar

Nasional
Kubu Prabowo-Gibran Kritik Megawati Ajukan 'Amicus Curiae' ke MK

Kubu Prabowo-Gibran Kritik Megawati Ajukan "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
Soal Gibran Ingin Bertemu, Ganjar: Pintu Saya Tidak Pernah Tertutup

Soal Gibran Ingin Bertemu, Ganjar: Pintu Saya Tidak Pernah Tertutup

Nasional
Telepon Wamenlu AS Pasca-serangan Iran ke Israel, Menlu Retno: Anda Punya Pengaruh Besar

Telepon Wamenlu AS Pasca-serangan Iran ke Israel, Menlu Retno: Anda Punya Pengaruh Besar

Nasional
Bakal Hadiri Putusan Sengketa Pilpres, Ganjar Berharap MK Tak Buat 'April Mop'

Bakal Hadiri Putusan Sengketa Pilpres, Ganjar Berharap MK Tak Buat "April Mop"

Nasional
Serahkan Kesimpulan ke MK, Kubu Anies-Muhaimin Yakin Permohonan Dikabulkan

Serahkan Kesimpulan ke MK, Kubu Anies-Muhaimin Yakin Permohonan Dikabulkan

Nasional
Soal 'Amicus Curiae' Megawati, Ganjar: Momentum agar MK Tak Buat 'April Mop'

Soal "Amicus Curiae" Megawati, Ganjar: Momentum agar MK Tak Buat "April Mop"

Nasional
Ke Teuku Umar, Ganjar Jelaskan Alasannya Baru Silaturahmi dengan Megawati

Ke Teuku Umar, Ganjar Jelaskan Alasannya Baru Silaturahmi dengan Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com