Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Telusuri Tumpukan Uang Dimas Kanjeng Taat Pribadi yang Diunggah di "Youtube"

Kompas.com - 06/10/2016, 19:37 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi masih menelusuri kebenaran video Dimas Kanjeng Taat Pribadi di media sosial 'Youtube'.

Dalam video itu, Taat Pribadi tampak sedang berada di ruangan penuh tumpukan uang.

Polisi ingin menjadikan tumpukan uang itu sebagai barang bukti.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen (Pol) Boy Rafli Amar mengatakan, sejauh ini, polisi baru menemukan uang Rp 4 juta dari ruangan Taat Pribadi di padepokan.

"Seperti yang ada di dalam video Youtube, belum berhasil ditemukan penyidik, belum ada," ujar Boy, di Kompleks PTIK, Jakarta Selatan, Kamis (6/10/2016).

Boy memastikan, penyidik menanyakan perihal tumpukan uang tersebut dalam pemeriksaan Taat Pribadi. 

Selain itu itu, polisi juga menanyakan apakah tumpukan uang tersebut merupakan uang palsu atau tidak.

"Itulah hal-hal yang akan ditelusuri lebih jauh lagi," ujar Boy.

Penyidik belum menemukan gambaran keluar masuk uang Taat Pribadi dan masih menelusuri keberadaan uang Taat Pribadi, baik dari orang-orang dekatnya atau di rekening yang tersembunyi.

Terkait Taat Pribadi, polisi saat ini tengah mengusut kasus pembunuhan terhadap dua mantan santri padepokannya.

Diduga, pemilik padepokan itu merupakan otak pembunuhan tersebut.

Selain itu, polisi juga menyelidiki laporan masyarakat yang merasa tertipu oleh Taat Pribadi.

Modus penipuan itu yakni meyakini korban bahwa dirinya bisa menggandakan uang.

Kompas TV Eks Pengikut Dimas Kanjeng Ungkap Penipuan Padepokan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com