Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menurut Anies, Ketertiban Bisa Turunkan Temperamen Warga Jakarta saat Berlalu Lintas

Kompas.com - 01/10/2016, 21:53 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, temperamen warga DKI Jakarta yang tinggi saat berlalu lintas bisa diatasi apabila ketertiban benar-benar diutamakan.

"Di banyak negara, di mana kemacetan itu masih tinggi, tapi ketertiban hadir, suasana langsung berubah," ujar Anies di Masjid Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (1/10/2016) malam.

Anies menuturkan, ketertiban tidak dapat dijalankan dengan rasa takut oleh pihak tertentu. Ketertiban berlalu lintas harus menjadi kebiasaan.

(Baca: Anies: Kepemimpinan Besok Bukan Memimpin Kota, tetapi Memimpin Masyarakat di Kota)

"Kalau hanya mendasarkan rasa takut, kalau yang mengawasi tidak ada, ya tidak tertib lagi. Tetapi, kalau dimunculkan sebagai kebiasaan, ada (atau) tidak ada yang mengawasi, Insya Allah akan bisa jalan," kata dia.

Ketertiban berlalu lintas dapat dimulai sejak dini di lingkungan keluarga dengan mengajarkan kegiatan-kegiatan yang positif.

Selain itu, ketertiban berlalu lintas juga bisa diajarkan di bangku sekolah. "Sekolah-sekolah jarang sekali belajar mengenai ketertiban berlalu lintas. Ini contoh hal-hal yang sifatnya non-material. Kalau dididikkan dengan baik, akan muncul kebiasaan," ucap Anies.

(Baca: Bertemu Anies Baswedan, Forum RT/RW Sodorkan Kontrak Politik)

 

Kemudian, program-program pemerintah juga harus menjangkau keluarga, sehingga bisa menumbukan kebiasaan-kebiasaan positif.

"Dengan materi-materi yang terkait pendidikan di rumah, di lingkungan, maka pembentukan itu bisa jauh lebih mudah," tuturnya.

Kompas TV Anies Baswedan Dengarkan Keluhan Kader Wanita PKS
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com