Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/10/2016, 06:31 WIB
Penulis Ihsanuddin
|
EditorFarid Assifa

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan, kemesraan Presiden Joko Widodo dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama saat keduanya meninjau proyek light rail transit dan mass rapid transit semakin mempertegas isu miring yang beredar selama ini.

"Sudah bukan rahasia lagi bahwa Jokowi di belakang Ahok sehingga diduga kasus-kasus yang jelas-jelas merugikan negara hingga kini belum ditindaklanjuti," kata Fadli saat dihubungi, Jumat (30/9/2016) malam.

Saat meninjau pembangunan proyek LRT di Kilometer 13 Tol Jagorawi, Cibubur, Jakarta Timur, Jumat (30/9/2016), Jokowi sempat berbicara empat mata dengan Ahok. Para pejabat lain yang semula mendampingi Jokowi menunggu di tempat lain.

Bahkan Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno sempat diberi kode oleh seorang protokol Istana untuk memberi kesempatan Jokowi-Ahok bicara berdua.

Pihak Biro Pers juga sempat mengelabui wartawan agar mengambil gambar Jokowi-Ahok yang saat keduanya meninjau tiang LRT.

Baca juga: Saat Rini Ada di Antara Jokowi-Ahok...

Saat meninjau proyek MRT di Dukuh Atas, Jakarta Pusat, Jokowi-Ahok juga menunjukkan keakraban serupa. Bahkan Jokowi-Ahok mengunggah foto mereka berdua di lokasi peninjauan di media sosial masing-masing.

"Kalau dilihat dari politik, ini adalah gestur Jokowi mendukung Ahok," tambah dia.

Kendati yakin Ahok bersama pasangannya Djarot Saiful Hidayat didukung Jokowi dalam Pilgub DKI 2017, Fadli mengaku tetap yakin pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang diusung partainya bisa memenangi kontestasi. Ia menilai, dukungan Jokowi ke Ahok tak memiliki nilai elektoral bagi masyarakat Jakarta.

"Yang memilih kan rakyat Jakarta. Yang menentukan juga pemilih Jakarta," kata dia.

Meski menilai dukungan Jokowi tak berpengaruh, tetapi Wakil Ketua DPR RI ini pun berharap Jokowi bisa bersikap netral pada Pilgub DKI. Sebab, tidak etis apabila kepala negara ikut cawe-cawe dalam urusan pilkada, apalagi masih banyak berbagai permasalahan yang harus diselesaikan.

"Fokus saja mengurus masalah nasional yang masih berantakan di sana-sini," ucap Fadli.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Hasto Sebut Parpol Hijau Bakal Bergabung, PKB 'Ngaku' Masih Bersama Gerindra

Hasto Sebut Parpol Hijau Bakal Bergabung, PKB "Ngaku" Masih Bersama Gerindra

Nasional
Update 9 Juni 2023: Kasus Covid-19 Bertambah 190 dalam Sehari, Total Jadi 6.809.821

Update 9 Juni 2023: Kasus Covid-19 Bertambah 190 dalam Sehari, Total Jadi 6.809.821

Nasional
Mahfud: Kerja Tim Percepatan Reformasi Hukum sampai 31 Desember 2023

Mahfud: Kerja Tim Percepatan Reformasi Hukum sampai 31 Desember 2023

Nasional
Mafia Gerogoti Lembaga Peradilan hingga Agraria, Alasan Mahfud Buat Tim Reformasi Hukum

Mafia Gerogoti Lembaga Peradilan hingga Agraria, Alasan Mahfud Buat Tim Reformasi Hukum

Nasional
Mahfud: Hasil Kerja Tim Percepatan Reformasi Hukum Akan Diserahkan ke Presiden

Mahfud: Hasil Kerja Tim Percepatan Reformasi Hukum Akan Diserahkan ke Presiden

Nasional
Prabowo Temui Jokowi Jumat Sore, Istana: Menhan Dipanggil Pak Presiden

Prabowo Temui Jokowi Jumat Sore, Istana: Menhan Dipanggil Pak Presiden

Nasional
Patuhi Putusan MK, Mahfud: Sekali Tak Ikuti, Nanti Berikutnya Pemerintah Juga Membangkang

Patuhi Putusan MK, Mahfud: Sekali Tak Ikuti, Nanti Berikutnya Pemerintah Juga Membangkang

Nasional
Bareskrim Tangkap Satu Buron Kasus Bandar Pabrik Ekstasi di Tangerang

Bareskrim Tangkap Satu Buron Kasus Bandar Pabrik Ekstasi di Tangerang

Nasional
Arab Saudi Respons Protes Kemenag soal Penerbangan Haji Saudia Airlines

Arab Saudi Respons Protes Kemenag soal Penerbangan Haji Saudia Airlines

Nasional
Gelombang II Jemaah Haji Tiba di Makkah, Pasokan Air Bersih Dipantau

Gelombang II Jemaah Haji Tiba di Makkah, Pasokan Air Bersih Dipantau

Nasional
Mahfud Akui Pemerintah Kurang Sependapat dengan MK soal Masa Jabatan Pimpinan KPK

Mahfud Akui Pemerintah Kurang Sependapat dengan MK soal Masa Jabatan Pimpinan KPK

Nasional
Rijatono Lakka Tegaskan Uang Rp 1 Miliar yang Dianggap Suap adalah Milik Lukas Enembe

Rijatono Lakka Tegaskan Uang Rp 1 Miliar yang Dianggap Suap adalah Milik Lukas Enembe

Nasional
Bawaslu Siapkan Mitigasi Pengawasan Surat dan Kotak Suara Pemilu 2024

Bawaslu Siapkan Mitigasi Pengawasan Surat dan Kotak Suara Pemilu 2024

Nasional
Hadapi 2024, Banggar DPR Minta Kementerian Koordinator Konsolidasi Jalankan 8 Kebijakan Jokowi

Hadapi 2024, Banggar DPR Minta Kementerian Koordinator Konsolidasi Jalankan 8 Kebijakan Jokowi

Nasional
KPU: Pengelolaan Beberapa Logistik Pemilu 2024 Diserahkan ke Daerah

KPU: Pengelolaan Beberapa Logistik Pemilu 2024 Diserahkan ke Daerah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com