Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Chappy Hakim
KSAU 2002-2005

Penulis buku "Tanah Air Udaraku Indonesia"

Herawati Diah dalam Kenangan

Kompas.com - 30/09/2016, 17:32 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorWisnubrata

Bersekolah di Jakarta, yang dilanjutkan ke Tokyo Jepang dan kemudian ke Amerika Serikat untuk studi sosiologi di Barnard College yang berafiliasi dengan Universitas Columbia, New York. Herawati Diah menyelesaikan pendidikannya di US dan lulus pada tahun 1941.  

Setelah kembali ke Indonesia, Herawati Diah memulai kiprahnya sebagai dengan bekerja sebagai wartawan di perwakilan kantor berita United Press International (UPI).  Setelah itu ibu Herawati  bergabung dan aktif juga sebagai penyiar di radio Hosokyoku.

Almarhumah menikah dengan Burhanudin Muhamad Diah. Pada 1 Oktober 1945, B.M. Diah mendirikan Harian Merdeka, dimana ibu Herawati turut aktif dan  juga terlibat penuh  dalam upaya  mempersiapkan dan mengembangkan harian Merdeka. 

Di tahun 1955, mereka kemudian mendirikan Koran berbahasa Inggris pertama di Indonesia yang terkenal dengan nama The Indonesian Observer.

Koran itulah yang diterbitkan dan dibagikan pertama kali dalam Konferensi Asia Afrika yang bersejarah itu di Bandung, Jawa Barat, tahun 1955.    Sayangnya Koran The Indonesian Observer hanya mampu bertahan hingga tahun 2001.

Pada usianya yang sudah senja, Herawati masih sangat aktif bergiat dalam beberapa pertemuan silaturahim baik keluarga maupun komunitas wartawan senior.  

Di sisi lain beliau juga tetap berusaha menekuni hobinya bermain bridge yang terkadang bisa hingga dua kali seminggu. Bahkan, ia masih terus berusaha untuk dapat juga untuk tetap bisa mengikuti beberapa turnamen bridge. 

Menurut ibu Hera, dengan bermain bridge, maka kemampuan otak akan terus terpelihara, terasah dan bahkan dipercaya dapat membantu dalam upaya mencegah “pikun”.

Selamat Jalan Ibu Hera, Tante Hera, Zus Hera. Selamat jalan Ibu Herawati Diah, Ibu Wartawan Indonesia, mari kita doakan bersama semoga arwah beliau diterima disisi Sang Maha Pencipta sesuai dengan amal ibadahnya serta diampuni segala dosa-dosanya. 

Teriring doa bagi keluarga yang ditinggalkan untuk memperoleh kekuatan dalam menghadapi ini semua. Amin YRA.

Jakarta 30 September 2016

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Nasional
Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Nasional
Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Nasional
CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

Nasional
Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Nasional
Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Nasional
Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Nasional
Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Nasional
PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

Nasional
Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Nasional
Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com