Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dimas Kanjeng Pernah Diajak ke Istana Negara Temui Presiden

Kompas.com - 29/09/2016, 10:59 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Dimas Kanjeng Taat Pribadi disebut cukup tenar di kalangan pejabat tinggi negara.

Hal tersebut diutarakan Ketua Yayasan Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi, Marwah Daud Ibrahim.

Taat Pribadi, kata Marwah, kerap diundang ke berbagai acara yang dihadiri pejabat penting mulai dari polisi hingga sekelas menteri.

Bahkan, Taat Pribadi pernah diajak ke Istana Negara.

"Dalam satu acara, beliau diundang. Karena yang mengundang dekat dengan presiden dan menteri, maka diajak ke Istana," ujar Marwah kepada Kompas.com, Kamis (29/9/2016).

Namun, Marwah tak menyebutkan dalam acara apa Taat Pribadi diajak ke Istana. 

(Baca: Marwah Daud: Dimas Kanjeng Punya Ilmu Pindahkan Uang atau Tiba-tiba Ada Peti Isi Uang)

Ia mengatakan, orang yang mengajak Taat Pribadi itu awalnya beberapa kali kedapatan mengunjungi padepokannya di Probolinggo.

Kedatangan orang-orang ini ingin mencari informasi berdasarkan video yang diunggah di YouTube yang menampilkan Taat Pribadi di tengah hamparan uang yang melimpah.

"Dari pencarian informasi, dia dari Istana, sudah dipantau ada duit. Setelah diperlihatkan, dihadirkan uang, dia berbalik mengatakan ini luar biasa," kata Marwah.

"Lalu diperlihatkan tanda pengenalnya. Untuk meyakinkan, 'Ayo saya undang ke Istana'," lanjut dia.

Di media sosial, beredar foto Taat Pribadi tengah bersalaman dengan Presiden Joko Widodo.

Di samping Presiden, tampak juga Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Dalam foto itu, ada keterangan "Presiden Joko Widodo Sedang Menyambut Guru Besar Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi di Istana Negara".

Marwah membenarkan adanya foto tersebut.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Nasional
CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

Nasional
PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Nasional
Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Nasional
Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Nasional
Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Nasional
Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Nasional
Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Nasional
CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

Nasional
Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Nasional
Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Nasional
Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com