Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dimas Kanjeng Taat Pribadi Sudah Setahun Jadi Incaran Polisi

Kompas.com - 27/09/2016, 14:40 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan, pimpinan padepokan di Probolinggo, Kanjeng Dimas Taat Pribadi, sudah lama menjadi incaran polisi.

Peristiwa bermula saat adanya temuan jenazah di Situbondo pada April 2015. Diduga jenazah tersebut santri padepokan milik Taat Pribadi yang menjadi korban penganiayaan.

"Waktu itu berhasil ditemukan alat bukti penindakan mereka yang terlibat, enam orang ditangkap yang merupakan anak didik Taat Pribadi," ujar Boy di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Selasa (27/9/2016).

(Baca: Polisi Buka Posko Pengaduan Korban Dimas Kanjeng)

Dalam waktu bersamaan, ditemukan lagi jenazah santri di padepokan Taat Pribadi. Ternyata, jenazah itu merupakan korban penganiayaan oleh anak didik Taat Pribadi.

Dengan demikian, dalam dua peristiwa tersebut, sebagian besar santri Taat Pribadi ditetapkan sebagai tersangka.

Setelah dilakukan pengembangan, diketahui adanya keterlibatan Taat Pribadi dalam dua peristiwa tersebut.

"Dari pengembangan 10 tersangka ini patut diduga ada keterlibatan Taat Pribadi, maka dilakukan pemanggilan," kata Boy.

Namun, panggilan tersebut diabaikan Taat Pribadi. Dalam kurun setahun, polisi berupaya melakukan pendekatan berupa ajakan untuk pemeriksaan.

Taat Pribadi masih tak memenuhi panggilan itu. "Karena tidak hadir, dilakukan upaya paksa berkaitan dengan penemuan jenazah diduga karena penganiayaan itu," kata Boy.

Taat Pribadi ditangkap polisi pada Kamis (22/9/2016). Polisi masih didalami terkait dugaan praktik penipuan modus penggandaan uang yang dilakukannya.

(Baca: Diduga Membunuh dan Menipu, Alasan Pengasuh Padepokan Kanjeng Dimas Ditangkap)

Namun, saat ini, polisi masih fokus pada kasus utama, yakni dugaan pembunuhan terhadap dua murid Dimas, Abdul Ghoni dan Ismail.

Penangkapan terhadap Kanjeng Dimas karena dia sudah tiga kali mangkir dipanggil Polda Jatim untuk diperiksa soal dugaan pembunuhan yang dilakukan.

Penangkapan tersebut melibatkan seribu polisi dari Polres Probolinggo dan Polda Jatim dengan bersenjata lengkap beserta sejumlah mobil khusus pengurai massa.

Kompas TV Sempat Cedera, Evan Dimas Kembali ke Timnas

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com