Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Wisnu Nugroho
Pemimpin Redaksi Kompas.com

Wartawan Kompas. Pernah bertugas di Surabaya, Yogyakarta dan Istana Kepresidenan Jakarta dengan kegembiraan tetap sama: bersepeda. Menulis sejumlah buku tidak penting.

Tidak semua upaya baik lekas mewujud. Panjang umur upaya-upaya baik ~ @beginu

Ahok, Agus, Anies, dan Festival Politik Indonesia

Kompas.com - 25/09/2016, 11:51 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorWisnubrata

Menyaksikan sempalan motor orde baru ini menyatu terasa ajaib. Keajaiban itu bertambah saat mereka berkoalisi dengan PDI-P yang menjadi "lawan" saat orde baru tumbang.

Tetapi, itulah politik. Liat, lentur, dan punya logika sendiri untuk tidak mengatakan tidak berideologi.

Dalam logika ini, koalisi pertama di untuk Pilkada DKI Jakarta 2017 ini bisa dipahami sebagai representasi koalisi di pemerintahan yang dipimpin Presiden Joko Widodo (Jokowi). Partai Golkar paling lantang untuk urusan dukungan ke Jokowi ini.

Kegairahan dan rasa pilpres yang dipertontonkan dalam koalisi pimpinan PDI-P memancing koalisi politik kedua untuk Pilkada DKI Jakarta.

Koalisi kedua dipimpin Partai Demokrat dengan dukungan Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Selain karena pasangan Agus-Sylviana, yang menyatukan empat partai ini di Cikeas adalah masa lalu yang indah. Selama sepuluh tahun di dua periode Presiden SBY (2004-2014), keempatnya merupakan sekutu dan pembantu setia pemerintah.

Dimotori SBY, keempatnya punya pengalaman dan ingatan manis bisa mengalahkan Megawati  baik di dua putaran Pilpres 2004 dan satu putaran Pilpres 2009 yang mencengangkan.

Pengalaman dan ingatan manis ini bisa jadi modal dasar untuk koalisi melawan petahana di DKI Jakarta yang merupakan representasi Megawati.

Diajukannya “putra mahkota” SBY yang karakternya mirip dengan ayahnya menambah manis ingatan akan kemenangan dan kejayaan di masa lalu itu. Orang kerap menyebutnya “deja vu”.

Hadirnya mayor infanteri yang mundur dari TNI untuk menjaga wibawa SBY ini cukup mengejutkan. Bukan karena sosoknya yang memang terlihat disiapkan, tetapi karena terlalu cepatnya Agus turun ke dunia politik yang dirintis ayahnya.

Pararel dengan yang terjadi di Cikeas, kegairahan rasa pilpres juga terasa di kediaman Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara, Jakarta, Jumat (23/9/2017) malam.

Facebook Prabowo Subianto Prabowo Subianto bersama calon gubernur DKI Anies Baswedan dan calon wakil gubernur DKI Sandiaga Uno.
Pencalonan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno yang mengejutkan ditambah hadirnya Prabowo membuat pilkada makin terasa seperti pilpres. 

Koalisi Partai Gerindra dengan Partai Keadilan Sejahtera merupakan representasi partai oposisi pemerintah, meskipun dua bulan lalu, calon gubernurnya adalah pembantu pemerintah.

Situasi Festival 

Meskipun kegairahan di tahap awal Pilkada DKI Jakarta 2017 terasa, dihubungkannya pilkada dengan pilpres memunculkan kekhawatiran.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Nasional
Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Nasional
Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan 'Cawe-cawe' Pj Kepala Daerah

Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan "Cawe-cawe" Pj Kepala Daerah

Nasional
Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Nasional
Yusril Harap 'Amicus Curiae' Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Yusril Harap "Amicus Curiae" Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Nasional
Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Nasional
IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

Nasional
Yusril Sebut 'Amicus Curiae' Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Yusril Sebut "Amicus Curiae" Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Nasional
ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

Nasional
Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Nasional
Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Nasional
Menerka Nasib 'Amicus Curiae' di Tangan Hakim MK

Menerka Nasib "Amicus Curiae" di Tangan Hakim MK

Nasional
Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Nasional
Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com