JAKARTA, KOMPAS.com - Pemilihan Presiden 2014 masih lekat dalam ingatan sebagian orang. Saat itu pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla bersaing dengan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa untuk mengejar kursi RI-1 dan RI-2.
Untuk meyakinkan publik, kedua pasangan tersebut menempatkan juru bicara. Anies Baswedan adalah salah satu nama yang duduk sebagai juru bicara pasangan Jokowi-JK.
Sementara di kubu Prabowo-Hatta hadir Sandiaga Uno, yang dikenal sebagai pengusaha muda.
Keduanya pernah berdebat mempertahankan argumentasi siapa yang pantas dipilih publik. Jokowi-JK akhirnya meraih suara lebih banyak ketimbang Prabowo-Hatta.
(Baca: Cerita Sandiaga Ajak Anies dan Yakinkan Prabowo)
Pasangan yang saat itu bernomor urut dua itu kini memerintah.
Dua tahun berselang, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno bergabung. Mereka kini jadi pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta di Pilkada 2017.
"Saya punya kenangan waktu Pilpres 2014, Mas Anies itu jadi jubirnya Pak Jokowi dan saya jadi jubir Pak Prabowo. Jadi kita pernah berdebat di televisi waktu itu," ujar Sandiaga di Jakarta, Sabtu (24/9/2016).
Saat Sandiaga meminta Anies untuk menjadi calon gubernur dan maju Pilkada bersama dirinya, sempat ada kekhawatiran bahwa Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto tidak akan bisa menerima.
Namun, Sandi berusaha untuk meyakinkan Prabowo. Sandi mencoba menunjukan kedewasaan masing-masing untuk tidak membuat keputusan berdasarkan situasi yang lalu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.