JAKARTA, KOMPAS.com - Pasangan calon Anies Baswedan dan Sandiaga Uno dinilai dapat mengganggu elektabilitas calon petahana Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Syaiful Hidayat dalam Pilkada DKI 2017.
Pendapat ini didasari pada kesamaan kantong suara Anies dengan yang dimilikioleh Basuki atau Ahok.
Pasalnya, keduanya memiliki sumber pendukung yang sama, yakni para pendukung Joko Widodo (Jokowi) saat Pilpres 2014.
"Anies bisa mengganggu suara Ahok karena sumber pendukung mereka hampir sama, pendukungnya Jokowi," ujar pengamat komunikasi politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio ketika dihubungi di Jakarta, Sabtu (24/9/2016).
Selain itu, sikap gubernur yang dianggap berani tak hanya dimiliki Basuki atau Ahok. Menurut Hendri, Anies saat ini mencitrakan dirinya sebagai "anak nakal" yang mampu bermanuver ke partai oposisi pemerintah, yakni Gerindra.
Manuver ini dianggap sebagai citra berani yang dilakukan Anies setelah selama ini menjadi pendukung Jokowi.
"Jakarta memang butuh gubernur yang berani. Anies coba memosisikan itu," kata Hendri.
Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sepakat mengusung Anies Baswedan dan Sandiaga Uno dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.
Anies diusung sebagai calon gubernur DKI Jakarta, sedangkan Sandiaga Uno sebagai calon wakil gubernur.
Sebelumnya, pasangan Ahok-Djarot mendaftarkan diri ke KPU DKI Jakarta sebagai bakal cagub dan cawagub.
Sementara itu, koalisi empat partai, yaitu Partai Demokrat, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Kebangkitan Bangsa, dan Partai Amanat Nasional memutuskan mengusung Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.