Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waketum Demokrat Ungkap Agus Yudhoyono Masuk Lima Besar Saat Disurvei

Kompas.com - 23/09/2016, 17:44 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan mengatakan, pertimbangan mengusung Agus Harimurti Yudhoyono sebagai calon Gubernur DKI Jakarta karena memiliki respons positif di mata publik.

Bahkan, nama Agus sempat masuk lima besar dalam sebuah survei yang dilakukan lembaga survei Indo Barometer.

Syarief mengatakan, nama Agus bercokol di posisi kelima. Dalam survei tersebut posisi pertama ditempati oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Selanjutnya berturut-turut di posisi kedua hingga kelima diisi oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra, pengusaha Sandiaga Uno, dan Agus Harimurti Yudhoyono.

"Itu survei yang dilakukan dua bulan lalu dan hasilnya ternyata positif. Mas Agus bisa masuk lima besar padahal namanya belum pernah disebut akan maju di Pilkada DKI Jakarta," kata Syarief saat dihubungi Kompas.com, Jumat (23/9/2016).

Meski demikian, Syarief membantah Partai Demokrat sejak awal sudah menyiapkan skenario untuk mengusung Agus sebagai calon gubernur.

Ia mengaku bahwa nama Agus justru muncul dari PPP, PKB, dan PAN yang menjadi rekan koalisi Demokrat.

"Nama Mas Agus itu muncul karena kami di koalisi tidak menemukan alternatif calon untuk bersaing dengan petahana dan itu muncul dari tiga partai rekan kami," ujar Syarief.

"Salah kalau nama Mas Agus muncul tiga minggu sebelum diskusi di Cikeas, Rabu kemarin, baru muncul kok," ujarnya.

(Baca: Cerita di Balik Munculnya Nama Agus Yudhoyono dari Poros Cikeas)

Saat dikonfirmasi secara terpisah, Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari menyarankan agar menanyakannya ke Syarief Hasan.

"Wah, kalau itu tanya langsung saja ke Pak Syarief ya," ucap Qodari.

Partai Demokrat memutuskan mengusung Agus-Sylviana Murni berkoalisi dengan Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Amanat Nasional, dan Partai Persatuan Pembangunan.

(Baca juga: Nama Agus Harimurti Yudhoyono Sudah Lama Disimulasikan sebagai Cagub)

Keputusan itu diambil setelah tidak ada kesepakatan dalam komunikasi politik dengan Partai Gerindra dan PKS.

Adapun Gerindra dan PKS baru akan mengumumkan pasangan yang akan diusung pada hari ini. Kemungkinan, Gerindra dan PKS akan mengusung mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan dengan Sandiaga Uno.

Sementara pasangan Ahok-Djarot sudah mendaftar ke KPU. Pasangan itu diusung PDI-P, Golkar, Hanura, dan Nasdem.

Kompas TV Mengenal Agus Yudhoyono Cagub DKI
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
MK Bakal Unggah Dokumen 'Amicus Curiae' agar Bisa Diakses Publik

MK Bakal Unggah Dokumen "Amicus Curiae" agar Bisa Diakses Publik

Nasional
PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

Nasional
Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Nasional
MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Nasional
Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Nasional
Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Nasional
FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

Nasional
Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Nasional
Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com