JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya menilai Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono tengah berspekuluasi politik dengan mengusung anaknya, Agus Harimurti Yudhoyono, pada Pilkada DKI Jakarta 2017.
Menurut dia, spekulasi politik diambil karena sejak 2012, ada kesan bahwa pihak yang berkuasa di DKI berpotensi menguasai kancah politik nasional.
"Ketika SBY menerjunkan Agus mewakili dirinya langsung, menunjukkan SBY sedang berspekulasi politik demi kepentingan dirinya dan partainya di tahun 2019 nanti," kata Yunarto saat dihubungi, Jumat (23/9/2016).
Kendati demikian, Yunarto menilai, spekulasi yang dilakukan ini memiliki risiko yang terlalu besar.
(Baca: Panglima: Agus Yudhoyono Disiapkan Jadi Pemimpin di TNI)
Pertama, karier militer Agus Yudhoyono di TNI tamat. Kedua, tidak ada jaminan bahwa Agus yang berpasangan dengan Sylviana Murni bisa memenangi kontestasi pada Pilkada DKI.
"Ini pure spekulasi politik SBY yang bergabung dengan keinginan dan syahwat dari sebagian partai lain yang inginkan Ahok kalah," ucap Yunarto.
Yunarto pun mengaku ragu Agus-Sylviana yang diusung Partai Demokrat, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Amanat Nasional, dan Partai Persatuan Pembangunan bisa memenangi Pilkada DKI Jakarta.
Sebab, Agus-Sylviana harus bertarung dengan pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, yang diusung oleh PDI-P, Nasdem, Hanura, dan Golkar.
Selain Agus-Sylviana, ada juga nama besar lain, yakni Anies Baswedan-Sandiaga Uno, yang kemungkinan akan diusung Partai Gerindra dan PKS.
(Baca: Sebagai Perwira TNI, Agus Yudhoyono Dinilai Paham Dunia Politik)
"Ahok dan Anies jelas memiliki track record di bidang politik. Sementara Agus hanya karena nama besar SBY. Sisanya pengalaman kemiliteran Agus masih minim, belum sampai level jenderal. Pengalaman politik kan bisa dikatakan dia tidak pernah terjun," ucap Yunarto.