Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cuaca Ekstrem, Jemaah Haji Indonesia Terserang Batuk-Pilek

Kompas.com - 23/09/2016, 16:17 WIB

MEKKAH, KOMPAS.com - Kondisi cuaca yang cukup ekstrem dengan suhu udara sekitar 52 derajat Celcius dan kadang-kadang disertai hujan maupun badai, menyebabkan sebagian besar anggota jemaah haji Indonesia menderita batuk dan pilek kategori berat.

Menurut dokter kloter SUB 62, dr Roro, untuk meminimalkan dan menghindari gangguan batuk dan pilek selama di Mekkah, jemaah harus banyak minum air hangat dan selalu mengenakan masker, baik ketika berada di dalam ruangan maupun di luar ruangan.

"Setiap hari ada puluhan jemaah yang berobat ke posko dan keluhannya batuk pilek. Kalau kondisi ini dibiarkan, bisa mengakibatkan radang atau infeksi tenggorokan dan saluran pernafasan," kata dr Roro di Mekkah, Jumat (23/9/2016).

Jika sudah radang atau infeksi, kata dr Roro, mau tidak mau harus diinfus dan digelontor obat-obatan cair melalui infus. Ini agar kondisi pasien segera pulih dan bisa kembali menjalankan ibadahnya dengan baik.

Namun demikian, lanjutnya, bukan berarti yang sehat dapat memforsir diri.

"Tidak ada yang melarang seseorang untuk beribadah maksimal, apalagi ketika berada di Tanah Suci. Namun kami minta jemaah juga mengukur kekuatan fisik dan kesehatannya agar tidak sampai sakit," ucapnya.

Untuk mencegah meluasnya batuk dan pilek jemaah haji, beberapa kloter yang berada di Maktab 307 di Mahbas Jin, Mekkah, mengadakan penyuluhan kesehatan bagi jemaah.

Jemaah haji gelombang kedua, khususnya kloter-kloter terakhir baru akan bergeser ke Madinah pada 4 Oktober mendatang untuk menunaikan shalat Arbain (shalat berjemaah di Masjid Nabawi selama 40 kali berturut-turut tanpa putus).

Jemaah haji kloter-kloter akhir akan kembali ke Tanah Air sekitar tanggal 13 Oktober dan sampai di rumah masing-masing pada 14 Oktober 2016.

(Endang Sukarelawati/ant)

Kompas TV 221 Jemaah Haji Indonesia Meninggal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tunggu Langkah Prabowo, Golkar Tak Masalah PDI-P Merapat ke Koalisi Pemerintahan Selanjutnya

Tunggu Langkah Prabowo, Golkar Tak Masalah PDI-P Merapat ke Koalisi Pemerintahan Selanjutnya

Nasional
Yusril Kembali Klarifikasi Soal 'Mahkamah Kalkulator' yang Dikutip Mahfud MD

Yusril Kembali Klarifikasi Soal "Mahkamah Kalkulator" yang Dikutip Mahfud MD

Nasional
Setelah Lebaran, Ketua MA Proses Pengisian Wakil Ketua MA Non-Yudisial dan Sekretaris MA yang Kosong

Setelah Lebaran, Ketua MA Proses Pengisian Wakil Ketua MA Non-Yudisial dan Sekretaris MA yang Kosong

Nasional
Jokowi: Saya Tidak Mau Berkomentar yang Berkaitan dengan MK

Jokowi: Saya Tidak Mau Berkomentar yang Berkaitan dengan MK

Nasional
KPU dan Kubu Prabowo Kompak, Anggap Gugatan Anies dan Ganjar Langgar Aturan MK

KPU dan Kubu Prabowo Kompak, Anggap Gugatan Anies dan Ganjar Langgar Aturan MK

Nasional
Sekjen Golkar: Bayangkan kalau Kita Lagi Siapkan Pilkada, Malah Bicara Munas, Apa Enggak Pecah?

Sekjen Golkar: Bayangkan kalau Kita Lagi Siapkan Pilkada, Malah Bicara Munas, Apa Enggak Pecah?

Nasional
Singgung Pernyataan Puan soal Hak Angket Pemilu, Golkar: Yang Usulkan Ternyata Belum Berproses

Singgung Pernyataan Puan soal Hak Angket Pemilu, Golkar: Yang Usulkan Ternyata Belum Berproses

Nasional
UU DKJ Disahkan, Gubernur Jakarta Tetap Dipilih Langsung Rakyat

UU DKJ Disahkan, Gubernur Jakarta Tetap Dipilih Langsung Rakyat

Nasional
THN Ungkap Praktik Pembatalan Hasil Pemilu Terjadi di Berbagai Negara

THN Ungkap Praktik Pembatalan Hasil Pemilu Terjadi di Berbagai Negara

Nasional
Jelaskan Kenapa Hak Angket Pemilu Belum Berjalan, Fraksi PKB Singgung soal Peran PDI-P

Jelaskan Kenapa Hak Angket Pemilu Belum Berjalan, Fraksi PKB Singgung soal Peran PDI-P

Nasional
Kubu Prabowo Anggap Permintaan Diskualifikasi Gibran Tidak Relevan

Kubu Prabowo Anggap Permintaan Diskualifikasi Gibran Tidak Relevan

Nasional
Kubu Prabowo-Gibran Minta MK Putus Gugatan Anies-Muhaimin Cacat Formil

Kubu Prabowo-Gibran Minta MK Putus Gugatan Anies-Muhaimin Cacat Formil

Nasional
Momen Hakim MK Tegur Kuasa Hukum yang Puja-puji Ketua KPU RI Hasyim Ay'ari

Momen Hakim MK Tegur Kuasa Hukum yang Puja-puji Ketua KPU RI Hasyim Ay'ari

Nasional
Presiden Diminta Segera Atasi Kekosongan Jabatan Wakil Ketua MA Bidang Non-Yudisial

Presiden Diminta Segera Atasi Kekosongan Jabatan Wakil Ketua MA Bidang Non-Yudisial

Nasional
UU DKJ Disahkan, Jakarta Tak Lagi Sandang 'DKI'

UU DKJ Disahkan, Jakarta Tak Lagi Sandang "DKI"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com