JAKARTA, KOMPAS.com - Simpul-simpul relawan Joko Widodo di DKI Jakarta saat Pemilihan Presiden 2014 lalu mulai bergerilya. Mereka kini berkonsolidasi untuk memenangkan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dalam Pilkada Ibu Kota 2017 mendatang.
Barisan Relawan Jokowi for Presiden (Bara JP), misalnya. Sang ketua, Sihol Manulang mengatakan, ia membentuk Bara Ajar atau Barisan Relawan Ahok-Djarot di Jakarta. Struktur Bara Ajar sudah beberapa kali menggelar rapat dan siap bekerja.
"Bara Ajar akan mengampanyekan apa-apa saja program kerja yang telah dilakukan oleh Ahok dan Djarot. Itu tugas utamanya," ujar Sihol saat berbincang dengan Kompas.com, Kamis (22/9/2016) kemarin.
Relawan menyasar dua kelompok masyarakat yang ada di Jakarta. Untuk kelas menengah ke bawah, Bara Ajar menargetkan mendirikan posko pemenangan di setiap kelurahan di Ibu Kota. Bahkan, setelah hal itu tercapai, target selanjutnya adalah membentuk posko pemenangan di setiap RW.
(Baca: Ahok-Djarot Bertekad Menangkan Pilkada DKI Satu Putaran)
Sementara, untuk menyasar kelas menengah ke atas, Bara Ajar juga akan membuka posko pemenangan di pusat keramaian dan mulai berkampanye via media sosial serta media massa.
"Pada intinya kami hanya menduplikasi kerja Pilpres saja sekarang ini. Menurut saya, medannya justru lebih ringan. Jadi langkah kami juga lebih ringanlah," ujar Sihol.
Apalagi, tingkat elektabilitas Ahok dan Djarot di Jakarta tinggi. Bermacam-macam survei menunjukkan demikian.
"Jadi untuk kalangan atas di Jakarta, kami berpendapat sebenarnya Pilkada DKI sudah selesai. Ahok dan Djarot. Kelas menengah juga sebagian sudah selesai. Tinggal kelas di bawah ini yang masih perlu diyakinkan, terutama soal SARA," ujar dia.
(Baca:
Bara Ajar juga akan mendorong aliansi, baik dengan sesama kelompok relawan Jokowi di Jakarta atau juga dengan partai politik.
Sihol mengklaim, seluruh kelompok relawan Jokowi di Jakarta sudah bulat mendukung Ahok-Djarot. Mereka tinggal membentuk aliansi untuk bekerja bersama saja.
Bara JP juga akan bertemu petinggi sejumlah partai pengusung dan pendukung Ahok-Djarot, Jumat ini. Mereka akan membentuk aliansi pemenangan.
"Kami akan beraliansi dengan sayap-sayap partai PDI-P, Nasdem, Golkar dan Hanura. Nanti teman-teman relawan Jokowi yang lain akan menyusul. Ini membuktikan partai politik dan relawan bisa bekerja bersama-sama," ujar sihol.
Soal sumber dana, Sihol mengaku, berasal dari kas organisasi dan iuran relawan. Sihol tidak mau menyebut berapa uang yang saat ini ada di kantong Bara JP. Namun, ia meyakini bahwa sumber dana bukan menjadi persoalan serius.
(Baca: Kata Warga Jakarta soal Ahok-Djarot Maju Pilkada DKI 2017)
"Yang namanya relawan, itu mengalir dengan sendirinya. Dia laksana sungai, membentuk dan menghancurkan tebing-tebingnya sendiri. Itu kata Pramoedya Ananta Toer," ujar Sihol.
Keputusan mendukung Ahok-Djarot bukanlah arahan atau instruksi dari siapa-siapa, termasuk dari Presiden Jokowi. Dukungan itu, sebut Sihol, datang dari aspirasi anggota Bara JP sendiri.
"Tidak ada perintah Jokowi. Kami punya aspirasi sendiri memilih gubernur yang sejalan denga Nawacita Jokowi. Di Jakarta, kami rasa Ahok-Djarot yang demikian. Jokowi dan Ahok ini burung sejenis. Keduanya memang harus terbang sama tinggi," ujar dia.
Pimpinan relawan, diakuiny,a memang sempat bertemu Presiden Jokowi di Istana. Namun, ia membantah pertemuan membahas strategi pemenangan Ahok-Djarot.
Bahkan, Bara JP belum sekalipun melakukan komunikasi dengan Ahok atau Djarot. Dengan atau tanpa komunikasi itu,kata Sihol, yang namanya organisasi relawan harus tetap bekerja sesuai dengan cita-cita demokrasi bersama.
"Sepertinya kami juga tidak membutuhkan komunikasi dengan Ahok. Memang sudah kerja kami membantu dan mengawal kedua burung ini terbang tinggi," ujar dia.