Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usung Agus-Sylviana, Koalisi Cikeas Perlu Kerja Keras Lawan Ahok-Djarot

Kompas.com - 23/09/2016, 09:43 WIB
Dimas Jarot Bayu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Koalisi Cikeas dianggap perlu bekerja ekstra keras untuk memenangkan Pilkada DKI 2017.

Pasalnya, pasangan bakal calon Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni yang diusung mereka terbilang baru dalam kancah politik di Indonesia.

Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Zaenal A Budiyono mengatakan, Koalisi Cikeas perlu segera menyusun visi, misi, dan program berbeda dari pasangan Agus-Sylviana untuk menarik pemilih Jakarta.

Terlebih, lawan mereka adalah Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Djarot Syaiful Hidayat yang merupakan pasangan petahana.

"Ini benar-benar kejutan. Bicara peluang menang, saya lihat dengan waktu yang tinggal beberapa bulan, Partai Demokrat dan Koalisi Cikeas harus bekerja keras. Apalagi Ahok-Djarot yang petahana sudah memiliki modal politik dalam lima tahun terakhir di Jakarta," ujar Zaenal ketika dihubungi di Jakarta, Jumat (23/9/2016).

(baca: Ikrar: SBY Masih Mimpi Punya "Power" untuk Atur Negeri Ini)

Menurut Zaenal, sisa waktu menuju Pilkada DKI terbilang singkat. Namun, Agus-Sylviana tetap berpeluang menang jika memaksimalkan program yang tidak dikerjakan pasangan petahana selama ini.

"Waktu enam bulan sampai Februari 2017 bisa dianggap singkat. Tapi tidak ada yang tidak mungkin dalam politik. Jika Agus - Sylviana mampu memaksimalkan celah-celah yang tidak dikerjakan petahana, peluang selalu ada," kata Zaenal.

Menurut Zaenal, Agus dan Sylviana dapat mengusung program pembeda dengan mengangkat isu gaya komunikasi petahana, masalah penggusuran, dan reklamasi Teluk Jakarta yang kerap ditentang masyarakat.

 

(baca: Maju di Pilgub DKI Jakarta, seperti Apa Sosok Agus Yudhoyono?)

"Apalagi Ahok dikenal kurang pas dalam komunikasi, suka menggusur, dan pro-reklamasi. Isu-isu ini bisa jadi bahan pembeda jika dikemas tepat dan ditangkap rakyat," ucap Zaenal.

Agus dan Sylviana diusung oleh empat parpol, yakni Demokrat, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Amanat Nasional, dan Partai Persatuan Pembangunan.

 

(baca: Jakarta Biasa Dipimpin Mantan Jenderal, Agus Yudhoyono Terlalu Cepat ke Politik?)

Sebelumnya, pasangan Ahok-Djarot sudah lebih dulu mendaftar ke KPU dengan diusung PDI-P, Hanura, Golkar, dan Nasdem.

Sementara itu, Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera baru akan mengumumkan calonnya pada Jumat siang ini.

Kompas TV Maju DKI 1, Agus Yudhoyono Akhiri Karir Militer
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

Nasional
Gibran Temui Prabowo di Kertanegara Jelang Penetapan Presiden-Wapres Terpilih

Gibran Temui Prabowo di Kertanegara Jelang Penetapan Presiden-Wapres Terpilih

Nasional
KPU Batasi 600 Pemilih Tiap TPS untuk Pilkada 2024

KPU Batasi 600 Pemilih Tiap TPS untuk Pilkada 2024

Nasional
Dianggap Sudah Bukan Kader PDI-P, Jokowi Disebut Dekat dengan Golkar

Dianggap Sudah Bukan Kader PDI-P, Jokowi Disebut Dekat dengan Golkar

Nasional
PDI-P Tak Pecat Jokowi, Komarudin Watubun: Kader yang Jadi Presiden, Kita Jaga Etika dan Kehormatannya

PDI-P Tak Pecat Jokowi, Komarudin Watubun: Kader yang Jadi Presiden, Kita Jaga Etika dan Kehormatannya

Nasional
Menko Polhukam: 5.000 Rekening Diblokir Terkait Judi Online, Perputaran Uang Capai Rp 327 Triliun

Menko Polhukam: 5.000 Rekening Diblokir Terkait Judi Online, Perputaran Uang Capai Rp 327 Triliun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com