Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilkada Jakarta Rasa Pilpres, "Turun Gunungnya" Mega, SBY, dan Prabowo

Kompas.com - 23/09/2016, 07:34 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

Megawati pada Koalisi Indonesia Hebat yang kini menjadi koalisi partai pendukung pemerintah. Pada Pilpres 2014, mereka mengusung Joko Widodo-Jusuf Kalla yang kini menjabat Presiden dan Wakil Presiden.

(Baca: Megawati Pakaikan Ahok Jas Merah Tanpa Logo PDI-P)

Prabowo, memimpin poros lainnya, yaitu Koalisi Merah Putih (KMP) yang dulu mengusung dirinya bersama Hatta Rajasa. KMP yang pada awalnya terdiri dari enam partai, kini hanya menyisakan Gerindra dan PKS. Di mana kemesraannya berlanjut pada Pilkada DKI 2017.

Sedangkan SBY, pada pemerintahan tak berada pada kubu manapun dan mengklaim sebagai partai netral atau penengah.

Pilkada DKI yang berskala provinsi pun berubah menjadi titik krusial bagi partai politik untuk menentukan langkah. Statusnya sebagai ibu kota negara membuat Pilkada DKI menjadi pertarungan politik level nasional.

Bukan sekadar Pilkada

Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya menilai, Ahok yang sejak awal dianggap sebagai figur kuat kini menjadi lebih kuat setelah PDI-P memutuskan untuk mendukungnya. Tujuan Pilkada DKI 2017 tak lagi sekadar penguasaan wilayah ibukota namun lebih luas lagi.

"Bukan hanya sekadar penguasaan DKI tapi batu loncatan untuk pertarungan menuju 2019," ujar Yunarto saat dihubungi, Kamis (22/9/2016).

Enam partai pada detik-detik terakhir dipaksa menunggu Megawati mengeluarkan kartu AS-nya.

(Baca: Ini Tanggapan Prabowo Saat Ditanya soal Pasangan Sandiaga-Anies)

Melihat elektabilitas Ahok dengan PDI-P nya yang begitu besar, enam partai penantang seolah berpikir bahwa untuk menghadapinya tak bisa lagi menggunakan skenario awal yang biasa-bisa saja. Harus ada skenario luar biasa untuk mampu mengalahkan Ahok-Djarot dengan kekuatan besar PDI-P.

"Ini kan mereka harus punya effort lebih karena Ahok sudah jauh lebih kuat. Dibandingkan dengan ahok tanpa PDI-P," tuturnya.

Dua poros telah memfinalisasi kandidat cagub dan cawagub yang akan diusungnya ke Pilkada DKI 2017. Kini, publik masih menunggu keputusan resmi Gerindra-PKS sebelum menyasikan "miniatur" Pilpres pada Pilkada DKI 2017 mendatang.

Siapakah yang berhasil menanamkan pengaruhnya paling besar pada Pilkada ini? Diakah Megawati, SBY, atau Prabowo? Kita nantikan jawabannya.

Kompas TV Maju DKI 1, Agus Yudhoyono Akhiri Karir Militer

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Nasional
Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Nasional
Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami 'Fine-fine' saja, tapi...

Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami "Fine-fine" saja, tapi...

Nasional
e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

Nasional
Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Nasional
MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

Nasional
Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Nasional
Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Nasional
Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Nasional
Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Nasional
Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Nasional
Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

Nasional
Kubu Anies-Muhaimin Minta 4 Menteri Dihadirkan Dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Kubu Anies-Muhaimin Minta 4 Menteri Dihadirkan Dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com