Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketum PAN: Lawannya Ahok Hebat, Bukan Tokoh Politik atau Pengusaha

Kompas.com - 22/09/2016, 10:47 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan memastikan, partainya dan rekan koalisi akan mengumumkan siapa yang akan menjadi lawan Basuki Tjahja Purnama (Ahok)-Djarot Syaiful Hidayat dalam Pilkada DKI, Kamis (22/9/2016) siang.

"Yang jelas bukan dari tokoh politik dan pengusaha. Lawan yang akan kita usungkan setara dengan Ahok. Lawannya hebat ini," kata Zulkifli usai memberi sambutan dalam Rapat Luar Biasa Senat Universitas Lampung dalam rangka acara Dies Natalis ke-51 Universitas Lampung, Jl Soemantri Bodjonegoro, Bandar Lampung, Kamis (22/9/2016).

Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat itu optimistis calon yang akan diusung nantinya akan menjadi lawan yang setara bagi petahana. Namun, ia enggan mengungkap siapa nama yang dimaksud.

"Mudah-mudahan jam 13.00 WIB akan menjadi kejutan. Dan menang," tandasnya.

(baca: Ini Dia Dua Skenario Lawan Ahok, Hasil Pertemuan Empat Partai di Cikeas)

Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono sebelumnya mengumpulkan sejumlah petinggi partai untuk membahas siapa pasangan calon yang akan menjadi rival petahana di Pilkada DKI, Rabu (21/9/2016) malam.

Pertemuan yang dilangsungkan di kediaman SBY di Puri Cikeas itu baru berakhir Kamis dini hari.

Sekretaris Jenderal DPP PPP Arsul Sani saat dikonfirmasi mengatakan, siang ini akan kembali dilangsungkan pertemuan di kediaman SBY.

(baca: Yusril: Rapat di Cikeas Belum Final karena Ingin "Head to Head" dengan Ahok)

Hal senada juga disampaikan Sekjen DPP Partai Demokrat, Hinca Panjaitan.

"Kami finalkan di Cikeas, selanjutnya ketua DPD yang kerja untuk pendaftarannya karena levelnya memang begitu. Kecuali capres baru yang daftarkan Ketum," ujar Hinca.

Hingga saat ini baru pasangan Ahok-Djarot yang mendaftar ke KPU. Pasangan itu diusung PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai Nasdem, dan Partai Hanura.

Adapun parpol yang belum mengambil keputusan adalah Partai Gerindra, PKS, Partai Demokrat, PPP, PKB, dan PAN.

Kompas TV Ahok-Djarot Daftar sebagai Cagub-Cawagub DKI
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Nasional
Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Nasional
Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Nasional
Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Nasional
CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

Nasional
Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Nasional
Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Nasional
Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Nasional
Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Nasional
PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

Nasional
Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com