JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon kembali membuat sajak, yang kini berjudul "Sajak Tukang Gusur". Sajak ini dibuat di tengah panasnya peta politik Pilkada DKI Jakarta karena Komisi Pemilihan Umum Daerah akan segera membuka pendaftaran pada 21-23 September.
Tidak disebutkan jelas kepada siapa sajak tersebut ditujukan. Namun, sajak yang diterima pada Selasa (20/9/2016) itu berisi mengenai tukang gusur yang suka menggusur orang-orang miskin, terutama di Jakarta.
Tukang gusur itu juga disebutkan sering mencaci maki serta berkawan dengan konglomerat dan meneror masyarakat. Di akhir sajaknya, Fadli mengatakan, tukang gusur akan menerima karma dan akan digusur rakyat. Siapa tukang gusur yang dimaksud Fadli?
Sajak Tukang Gusur
tukang gusur tukang gusur
menggusur orang-orang miskin
di kampung-kampung hunian puluhan tahun
di pinggir dan bantaran kali Ciliwung
di rumah-rumah nelayan Jakarta
di dekat apartemen mewah dan mall yang gagah
semua digusur sampai hancur
tukang gusur tukang gusur
melebur orang-orang miskin
melumat mimpi-mimpi masa depan
membunuh cita-cita dan harapan
anak anak kehilangan sekolah
bapak-bapaknya dipaksa menganggur
ibu-ibu kehabisan air mata
tukang gusur menebar ketakutan di ibukota
gayanya Pongah bagai penjajah
caci maki kanan kiri
mulutnya srigala penguasa
segala kotoran muntah
kawan-kawannya konglomerat
centengnya oknum aparat
menteror kehidupan rakyat
ibukota katanya semakin indah
orang-orang miskin digusur pindah
gedung-gedung semakin cantik menjulang
orang-orang miskin digusur hilang
tukang gusur tukang gusur
sampai kapan kau duduk di sana
menindas kaum dhuafa
tukang gusur tukang gusur
suatu masa kau menerima karma
pasti digusur oleh rakyat Jakarta
Fadli Zon, 19 September 2016
Entah terkait atau tidak, tak lama setelah puisi ini dikirimkan ke media, Partai Hanura beraksi. Politisi Hanura yang juga Juru Bicara Tim Pemenangan Ahok, Miryam S Haryani, menyindir sejumlah parpol yang belum mempunyai sikap jelas dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017.
Padahal, pendaftaran calon gubernur dan calon wakil gubernur akan dibuka pada Rabu (21/9/2016) besok dan hanya akan berlangsung selama tiga hari.
(Baca: Hanura: Kalau Mentok, Gabung Saja di Barisan Ahok)
"Saya memahami kalau kemudian pesaing Ahok hingga saat ini masih sibuk bersajak dan berpuisi, mungkin untuk menghilangkan stres karena kandidat mereka belum clear, sedangkan pendaftaran sudah mau dibuka oleh KPUD," kata Miryam saat dihubungi, Rabu (20/9/2016).
Dia pun menyarankan agar parpol-parpol mempersiapkan pendaftaran kandidatnya. Jika memang tidak ada kandidat yang layak diusung, Miryam menyarankan agar parpol-parpol bergabung dengan Hanura, Nasdem, dan Golkar untuk mendukung Ahok.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.