Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Upayakan Pemulangan Tiga WNI yang Dibebaskan Kelompok Abu Sayyaf

Kompas.com - 19/09/2016, 18:09 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto mengatakan, pemerintah telah mengirim perwakilan Kedutaan Besar RI (KBRI) di Manila, Filipina, untuk mengurus proses pemulangan tiga warga negara Indonesia yang dibebaskan oleh kelompok Abu Sayyaf.

Menurut Wiranto, proses pemulangan tidak bisa langsung dilakukan setelah proses serah-terima sandera, karena harus mengikuti standar prosedur operasional yang ditetapkan Filipina.

Proses serah-terima sendiri sudah dilakukan pada Minggu (18/9/2016) siang antara Filipina dan Pemerintah Indonesia yang diwakili Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu dan perwakilan Kementerian Luar Negeri RI.

"Hari ini (Senin 19 September 2016) pihak KBRI sudah berada di kota Zamboanga, agar proses pemulangan berjalan sesuai dengan standar atau prosedur yang berlaku antarnegara," ujar Wiranto saat ditemui di kantor Kemenko Polhukam, Senin (19/9/2016).

Wiranto menjelaskan, pasca-pembebasan, ada beberapa tahap yang perlu dilalui oleh ketiga sandera tersebut, seperti pemeriksaan kesehatan dan wawancara oleh otoritas Filipina.

Proses wawancara dilakukan untuk menggali informasi lebih dalam untuk memudahkan pembebasan sisa sandera lainnya yang masih disekap oleh kelompok Abu Sayyaf.

Selain itu, pihak KBRI juga bertugas untuk melengkapi beberapa dokumen pemulangan sandera.

"Ada standar atau prosedur yang telah baku di sana, misalnya perlu ditanya dulu apa yang terjadi di sana selama penyanderaan, pemeriksaan kesehatan, kemudian juga masalah dokumen-dokumen yang perlu disediakan," ujar Wiranto.

Terkait dengan proses pemulangan, Wiranto mengaku belum mengetahui secara pasti.

Dia masih harus menunggu informasi dari pihak Kementerian Luar Negeri, apakah ketiga sandera tersebut akan langsung dipulangkan ke Indonesia dari kota Zamboanga atau harus lebih dulu dibawa ke Manila.

"Saya belum tahu soal proses pemulangan, belum ada laporan, apa cukup di Zamboanga kemudian dengan commercial flight dikirim ke Indonesia. Saya minta sabar supaya semuanya bisa berjalan dengan baik," kata dia.

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu sebelumnya menjelaskan bahwa ketiga WNI yang dibebaskan oleh kelompok Abu Sayyaf berasal dari Nusa Tenggara Timur.

Mereka merupakan Anak Buah Kapal (ABK) kapal pukat penangkap ikan LLD 113/5/F berbendera Malaysia dan diculik oleh kelompok bersenjata Abu Sayyaf di perairan Lahad Datu, Malaysia pada bulan Juli lalu.

Ketiga sandera yang dibebaskan adalah Lorence Koten, Theodorus Kopong, dan Emanuel. (Baca juga: Abu Sayyaf Bebaskan Tiga WNI dan Satu Warga Norwegia)

Kompas TV Abu Sayyaf Bebaskan 3 Sandera Indonesia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Nasional
Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com