Selain itu, Chandra juga membantah Freddy dapat memiliki uang hingga miliaran rupiah.
Adik Freddy, Jhony Suhendar alias Latief, menyebutkan, dari kasus kepemilikan 1,4 juta butir ekstasi yang ditangani oleh Badan Nasional Narkotika (BNN), sesungguhnya Freddy hanya memiliki bagian sebanyak 500.000 butir ekstasi. Kasus itu pun yang menyebabkan Freddy dan Chandra divonis hukuman mati.
Namun, menurut Chandra, jumlah 1,4 juta butir ekstasi itu dipesan Chandra dari bandar narkoba di Tiongkok, yaitu Wong Chang Su.
Pesanan Chandra sebenarnya hanya 500.000 butir ekstasi, tetapi karena Chang Su sudah terbiasa berbisnis dengan Chandra, ia memberikan bonus hingga 900.000 butir ekstasi sehingga jumlah yang dikirimkan ke Jakarta mencapai 1,4 juta butir ekstasi.
Dari pesanan 500.000 butir ekstasi, kata Chandra, Freddy hanya dipinjamkan 100.000 butir ekstasi, sisanya milik Chandra. Freddy pun cuma mengurus penyewaan gudang di Cengkareng seharga Rp 85 juta.
Dari temuan itu, Chandra dan Latief sepakat bahwa Freddy tidak pernah berkomunikasi langsung dengan bandar di Tiongkok, bahkan Freddy pun tidak memiliki paspor, tidak bisa pula berbahasa Mandarin, serta tidak mempunyai satu pun akun rekening di bank.
Lalu, bagaimana Freddy mengatur keuntungan dari bisnis narkobanya? Poengky mengungkapkan, Latief berperan besar dalam pengaturan keuangan Freddy.
Dalam dua kali pemeriksaan Latief, kemudian dikuatkan oleh keterangan penyidik kasus Freddy, terungkap bahwa Freddy dan Latief memberlakukan uang hasil bisnisnya secara cash and carry.
Artinya, setelah memastikan ada uang, Freddy akan memerintahkan Latief akan membagikan uang tersebut kepada sejumlah anggota jaringan Freddy.
Kemudian, uang tersebut akan disimpan di rekening milik sejumlah anak buah Freddy yang sebagian besar dengan identitas palsu.
Resistensi
Menyusul hasil kerja TPFG Polri, Haris pada Jumat (16/9), mengatakan, dirinya tidak merasa kredibilitasnya atau kredibilitas Kontras dipertaruhkan karena diduga menyebarkan informasi sumir dan tak memiliki fakta terkait dugaan aliran dana kasus narkoba ke oknum aparat.
Menurut John Kei dan mantan Kepala Lembaga Pemasyarakatan Nusakambangan, Liberty Sitinjak, testimoni Freddy yang diucapkan kepada Haris bukan hal baru.
Freddy selalu mengatakan itu kepada hampir setiap orang yang ia temui, termasuk kepada mereka.