Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angan-angan Freddy dan Pertaruhan Haris

Kompas.com - 19/09/2016, 05:30 WIB

Selain itu, Chandra juga membantah Freddy dapat memiliki uang hingga miliaran rupiah.

Adik Freddy, Jhony Suhendar alias Latief, menyebutkan, dari kasus kepemilikan 1,4 juta butir ekstasi yang ditangani oleh Badan Nasional Narkotika (BNN), sesungguhnya Freddy hanya memiliki bagian sebanyak 500.000 butir ekstasi. Kasus itu pun yang menyebabkan Freddy dan Chandra divonis hukuman mati.

Namun, menurut Chandra, jumlah 1,4 juta butir ekstasi itu dipesan Chandra dari bandar narkoba di Tiongkok, yaitu Wong Chang Su.

Pesanan Chandra sebenarnya hanya 500.000 butir ekstasi, tetapi karena Chang Su sudah terbiasa berbisnis dengan Chandra, ia memberikan bonus hingga 900.000 butir ekstasi sehingga jumlah yang dikirimkan ke Jakarta mencapai 1,4 juta butir ekstasi.

Dari pesanan 500.000 butir ekstasi, kata Chandra, Freddy hanya dipinjamkan 100.000 butir ekstasi, sisanya milik Chandra. Freddy pun cuma mengurus penyewaan gudang di Cengkareng seharga Rp 85 juta.

Dari temuan itu, Chandra dan Latief sepakat bahwa Freddy tidak pernah berkomunikasi langsung dengan bandar di Tiongkok, bahkan Freddy pun tidak memiliki paspor, tidak bisa pula berbahasa Mandarin, serta tidak mempunyai satu pun akun rekening di bank.

Lalu, bagaimana Freddy mengatur keuntungan dari bisnis narkobanya? Poengky mengungkapkan, Latief berperan besar dalam pengaturan keuangan Freddy.

Dalam dua kali pemeriksaan Latief, kemudian dikuatkan oleh keterangan penyidik kasus Freddy, terungkap bahwa Freddy dan Latief memberlakukan uang hasil bisnisnya secara cash and carry.

Artinya, setelah memastikan ada uang, Freddy akan memerintahkan Latief akan membagikan uang tersebut kepada sejumlah anggota jaringan Freddy.

Kemudian, uang tersebut akan disimpan di rekening milik sejumlah anak buah Freddy yang sebagian besar dengan identitas palsu.

Resistensi

Menyusul hasil kerja TPFG Polri, Haris pada Jumat (16/9), mengatakan, dirinya tidak merasa kredibilitasnya atau kredibilitas Kontras dipertaruhkan karena diduga menyebarkan informasi sumir dan tak memiliki fakta terkait dugaan aliran dana kasus narkoba ke oknum aparat.

Menurut John Kei dan mantan Kepala Lembaga Pemasyarakatan Nusakambangan, Liberty Sitinjak, testimoni Freddy yang diucapkan kepada Haris bukan hal baru.

Freddy selalu mengatakan itu kepada hampir setiap orang yang ia temui, termasuk kepada mereka.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Harap Pilkada 2024 Adil, Tanpa 'Abuse of Power'

PDI-P Harap Pilkada 2024 Adil, Tanpa "Abuse of Power"

Nasional
PKS Belum Tentukan Langkah Politik, Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

PKS Belum Tentukan Langkah Politik, Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

Nasional
Anggap Jokowi dan Gibran Masa Lalu, PDI-P: Enggak Perlu Kembalikan KTA

Anggap Jokowi dan Gibran Masa Lalu, PDI-P: Enggak Perlu Kembalikan KTA

Nasional
Naik Kereta Cepat, Ma'ruf Amin Kunjungan Kerja ke Bandung

Naik Kereta Cepat, Ma'ruf Amin Kunjungan Kerja ke Bandung

Nasional
Harga Bawang Merah Melonjak, Mendag Zulhas: Karena Tidak Ada yang Dagang

Harga Bawang Merah Melonjak, Mendag Zulhas: Karena Tidak Ada yang Dagang

Nasional
Dua Tersangka TPPO Berkedok Magang Sembunyi di Jerman, Polri Ajukan Pencabutan Paspor

Dua Tersangka TPPO Berkedok Magang Sembunyi di Jerman, Polri Ajukan Pencabutan Paspor

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada DKI, PKS: Beliau Tokoh Nasional, Jangan Kembali Jadi Tokoh Daerah

Tak Dukung Anies Maju Pilkada DKI, PKS: Beliau Tokoh Nasional, Jangan Kembali Jadi Tokoh Daerah

Nasional
Zulhas Ungkap Arahan Prabowo soal Buka Pintu Koalisi

Zulhas Ungkap Arahan Prabowo soal Buka Pintu Koalisi

Nasional
Menpan-RB Minta Pemprov Kalbar Optimalkan Potensi Daerah untuk Wujudkan Birokrasi Berdampak

Menpan-RB Minta Pemprov Kalbar Optimalkan Potensi Daerah untuk Wujudkan Birokrasi Berdampak

Nasional
Prabowo Mau Kasih Kejutan Jatah Menteri PAN, Zulhas: Silakan Saja, yang Hebat-hebat Banyak

Prabowo Mau Kasih Kejutan Jatah Menteri PAN, Zulhas: Silakan Saja, yang Hebat-hebat Banyak

Nasional
Selain Bima Arya, PAN Dorong Desy Ratnasari untuk Maju Pilkada Jabar

Selain Bima Arya, PAN Dorong Desy Ratnasari untuk Maju Pilkada Jabar

Nasional
Perkecil Kekurangan Spesialis, Jokowi Bakal Sekolahkan Dokter RSUD Kondosapata Mamasa

Perkecil Kekurangan Spesialis, Jokowi Bakal Sekolahkan Dokter RSUD Kondosapata Mamasa

Nasional
Penetapan Prabowo-Gibran Besok, KPU Undang Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

Penetapan Prabowo-Gibran Besok, KPU Undang Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

Nasional
Amanat Majelis Syura Gulirkan Hak Angket di DPR, Presiden PKS Sebut Lihat Realitanya

Amanat Majelis Syura Gulirkan Hak Angket di DPR, Presiden PKS Sebut Lihat Realitanya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com