Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satelit NASA Deteksi 63 Titik Panas di Sumatera

Kompas.com - 16/09/2016, 10:25 WIB

PEKANBARU, KOMPAS - Satelit milik Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mendeteksi 63 titik panas di daratan Sumatera dengan tingkat kepercayaan kebakaran hutan dan lahan lebih dari 50 persen.

Kepala Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Pekanbaru, Sugarin di Pekanbaru, Jumat (16/9/2016), menyebut, jumlah titik panas itu meningkat 14 titik dari Kamis (15/9/2016).

"Pukul 6.00 WIB pagi ini, satelit deteksi 63 titik panas berada di Sumatera dengan wilayah penyebaran pada delapan provinsi dari total 10 provinsi di Sumatera," ucapnya.

Wilayah daratan di Riau, masih merupakan konsentrasi titik panas. Di Provinsi ini tercatat paling banyak ditemukan 31 titik panas atau jadi yang paling banyak (49 persen).

Lalu Sumatera Selatan dengan 15 titik panas, diikuti Sumatera Utara lima titik, Bengkulu, Jambi dan Lampung sama-sama menyumbang tiga titik, Sumatera Barat dua titik serta Bangka Belitung satu titik.

"Ini sebaran titik panas di Sumatera berdasarkan data Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), setelah satelit baik Terra maupun Aqua melakukan pantauan dengan sensor modis," katanya.

Sugarin menambahkan, ke-31 titik panas di Riau tersebar pada tujuh dari total 12 kabupaten/kota yakni Pelalawan dan Rokan Hulu masing-masing terdeteksi tujuh titik.

Lalu di Siak terpantau satelit enam titik panas, Dumai dan Kampar terpantau sama-sama memberi empat titik, Rokan Hilir terdapat dua titik dan Kuantan Singingi satu titik.

Terdapat empat kabupaten terdeteksi oleh satelit dengan sembilan titik dari jumlah total titik panas di Riau, merupakan titik api karena memiliki tingkat kepercayaan lebih dari 70 persen atau berpotensi karlahut.

Titik api itu berada di Rokan Hulu enam titik terpantau berada di kecamatan yakni Rambah Samo tiga titik, Kabun dua titik dan Ujung Batu satu titik.

"Sisanya tiga titik lagi terdeteksi di daerah Kandis di Siak, Langgam di Pelalawan dan XIII Koto Kampar di Kampar," terang Sugarin.

Pemerintah Provinsi Riau telah memutuskan untuk memperpanjang status siaga darurat kebakaran lahan dan hutan yang berlaku selama enam bulan atau terhitung mulai awal Juni hingga 30 November 2016.

Komandan Satuan Tugas Karlahut Provinsi Riau, Brigadir Jenderal TNI Nurendi menyebut, perpanjangan status itu sebagai upaya memaksimalkan pencegahan dan penanggulangan karhutla karena setiap tahun terus terjadi.

Data terakhir yang dirilis Satgas Karhutla Riau 2016, kebakaran hutan dan lahan hampir terjadi merata dan hingga kini telah menghanguskan sekitar 3.743 hektare serta menetapkan 86 orang sebagai tersangka.

Kompas TV Polisi Minta Keterangan Warga yang Diduga Bakar Lahan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Nasional
Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Nasional
TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Nasional
Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com