Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hidayat Nur Wahid Yakin Jokowi Tak Akan Ambil Risiko Angkat Arcandra Jadi Menteri

Kompas.com - 09/09/2016, 14:16 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid mengaku sudah mendengar informasi yang berkembang di publik terkait kemungkinan mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar diangkat kembali menjadi menteri.

Namun, secara pribadi ia meyakini Presiden Joko Widodo tak akan mengambil risiko untuk memberi kembali kursi menteri kepada Arcandra.

Ia meyakini bahwa Presiden akan menggunakan keahlian Arcandra untuk pos lain.

"Saya tidak yakin ya beliau akan menjadikan Pak Arcandra kembali jadi menteri ESDM. Mungkin jadi Dirut Pertamina, staf khusus presiden atau jabatan tertentu di BUMN tapi Menteri ESDM lagi saya enggak yakin," tutur Hidayat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (9/9/2016).

(baca: Ruhut: Manusia Langka, Arcandra Akan Kuangkat Kembali jika Aku Presiden...)

Ia mengakui, Arcandra memang memiliki keahlian mumpuni di sektor energi. Namun, ia sempat terjerat permasalahan hukum tentang kewarganegaraan ganda yang menimbulkan pertanyaan di publik terkait loyalitasnya terhadap negara.

Setidaknya, ada dua hal yang membuatnya yakin Jokowi tak akan kembali menunjuk Arcandra sebagai menteri.

Pertama, Jokowi tentunya tak ingin berada dalam pusaran politik yang heboh. Jika menunjuk kembali Arcandra, lanjut Hidayat, maka Jokowi juga akan direpotkan karena harus meyakinkan publik bahwa Arcandra sangat unggul sehingga pantas untuk ditunjuk kembali sebagai menteri kabinet.

"Diperlukan orang yang betul-betul profesional tapi tidak punya masalah apapun sehingga bisa bekerja maksimal tanpa dibebani dengan isu yang membuat konsentrasinya tidak penuh," ujarnya.

(baca: Meski Berstatus WNI, Arcandra Dinilai Tak Patut Kembali Jadi Menteri)

Hal kedua, kata Hidayat, periode kepemimpinan Jokowi semakin pendek. Di sisi lain, ada sinyal bahwa Jokowi akan kembali maju pada Pilpres 2019.

Sehingga kesuksesan pemerintahan menjadi modal utama bagi Jokowi agar bisa terpilih kembali.

"Kalau mau maju di periode kedua, pastinya beliau akan menghadirkan menteri-menteri yang akan mendukung suksesnya beliau. Tidak malah menjadi beban yang menghadirkan kontroversi dan menyulitkan beliau pada kontestasi Pilpres 2019," ucap Hidayat.

Arcandra sebelumnya diketahui memiliki kewarganegaraan Amerika Serikat karena mendapat paspor dari negara Paman Sam itu pada 2012.

Karena Indonesia tidak mengenal status dwi kewarganegaraan, maka status Arcandra sebagai WNI pun dianggap hilang.

Hal ini membuat Presiden mencopot Arcandra pada 15 Agustus, saat ia 20 hari menjabat sebagai Menteri ESDM.

Namun dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi III DPR hari ini, Menkumham Yasonna Laoly memastikan Arcandra tidak kehilangan statusnya sebagai WNI.

(baca: Menkumham Pastikan Arcandra Tak Pernah Kehilangan Status WNI)

Sebab, saat proses pencabutan status WNI Arcandra akan dilakukan, ia terlebih dulu mengajukan pengunduran diri dari Warga Negara Amerika Serikat.

"Setelah dilakukan pemeriksaan dan klarifikasi, saudara Arcandra Tahar tetap menjadi WNI sesuai dengan prinsip perlindungan maksimum dan non apatride stateless," kata Yasonna.

Kompas TV Arcandra Cerita Pengalaman 20 Hari Jadi Menteri
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Nasional
Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama Seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama Seperti Anies Kemarin

Nasional
Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Nasional
Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Nasional
Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Nasional
Wapres Sebut Target Penurunan 'Stunting' Akan Dievaluasi

Wapres Sebut Target Penurunan "Stunting" Akan Dievaluasi

Nasional
Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Nasional
Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Nasional
Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Nasional
Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Nasional
Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Nasional
Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Nasional
Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Nasional
Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com