JAKARTA, KOMPAS.com - Terdakwa Ariesman Widjaja, mantan Presiden Direktur PT Agung Podomoro Land, menerima putusan Majelis Hakim Pengadilan Tipikor Jakarta, yakni penjara selama tiga tahun.
Di sisi lain, Jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) juga tidak mengajukan banding atas putusan tersebut.
Pasalnya, putusan tersebut sudah lebih dari dua per tiga dari tuntutan jaksa, yakni empat tahun penjara.
"Terdakwa menyatakan terima putusan. JPU setelah mempelajari putusan berpendapat, menerima putusan, karena putusan hakim sudah lebih dari 2/3 tuntutan," ujar Jaksa Ali Fikri saat dikonfirmasi, Kamis (8/9/2016).
(baca: Aguan Telepon Ariesman agar Setuju Tambahan Kontribusi 15 Persen)
Menurut Ali Fikri, teori dan fakta serta analisa yuridis jaksa telah sebagian besar diakomodasi oleh hakim.
"Rencananya hari ini juga akan dieksekusi ke Lapas Sukamiskin," kata Fikri.
Ariesman Widjaja divonis 3 tahun penjara, Kamis (1/9/2016). Selain pidana penjara, Ariesman juga diwajibkan membayar denda Rp 200 juta subsider 3 bulan kurungan.
Ariesman dinilai melanggar Pasal 5 ayat 1 huruf a Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dalam UU Nomor 20 Tahun 2001 jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 jo Pasal 64 ayat 1 KUHP.
Majelis Hakim menilai, Ariesman Widjaja terbukti menyuap anggota DPRD DKI Jakarta Mohamad Sanusi sebesar Rp 2 miliar secara bertahap.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.