Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/09/2016, 11:00 WIB

KEDIRI, KOMPAS.com - Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siraj mengaku prihatin radikalisme melibatkan remaja. NU akan berupaya maksimal menangkalnya.

"Remaja itu pemimpin masa depan, generasi masa depan, jika remaja sudah radikal seperti itu mau jadi apa," kata Said ditemui setelah kegiatan pelantikan Dewan Pengurus Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa Kota Kediri di GNI Kota Kediri, Jawa Timur, Kamis (1/9/2016) malam, seperti dikutip Antara.

Ia mengaku prihatin dengan keterlibatan remaja pada terorisme, radikalisme yang terungkap beberapa waktu terakhir.

Ia menegaskan, jika aksi seperti itu sangat tidak cocok dengan watak bangsa.

Aksi teror terakhir terjadi di Gereja Katolik Stasi Santo Yosep, Medan. Pelakunya belum genap berusia 18 tahun.

"Terorisme, radikalisme, tidak cocok dengan watak bangsa. Entah darimana mereka mendapatkan yang jelas pasti dari luar, sebab itu bukan ajaran kiai di Indonesia," ucapnya.

Pihaknya pun juga tidak bosan-bosan selalu memberikan pengarahan, baik pada orangtua maupun remaja, sebagai upaya menangkal radikalisme serta berbagai ajaran yang ekstrem lainnya.

Hal itu sebagai upaya, agar mereka terjauhkan dan bisa kembali ke jalan yang benar.

Ia menegaskan, saat ini Islam yang toleran di Indonesia sangat diharapkan. Berbeda dari berbagai negara di Timur Tengah yang dinilai sikapnya sudah memalukan dan memilukan dengan perang yang tidak berhenti hingga sekarang.

Bahkan, sudah lebih dari 1 juta orang meninggal dunia akibat perang, padahal mereka satu bangsa.

Said meminta agar masyarakat tidak sepotong dalam memahami berbagai ayat di Kitab Suci Al Quran.

Jika hanya diartikan secara sepotong-sepotong, nantinya bisa salah tafsir. Jika hal itu terjadi dikhawatirkan bisa mengakibatkan pemahaman yang berbeda.

Ia juga sangat mengecam berbagai tindakan kelompok radikal seperti ISIS, sebab yang dilakukan oleh kelompok itu bukanlah ajaran Islam. Mereka tega menyakiti sesama, bahkan membunuh dengan keji orang lain.

Said meminta supaya semua umat Islam bergandengan tangan dan tidak takut dengan para teroris yang mengancam keutuhan bangsa.

Dengan memerangi berbagai tindak radikalisme, diharapkan umat Islam akan semakin kokoh dan tidak salah dalam mengambil keputusan.

Kompas TV Peneror Bom Gereja Tak Terkait Jaringan Teroris
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber ANTARA


Terkini Lainnya

Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’  ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’ ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Nasional
Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Nasional
Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Nasional
Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Nasional
Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Nasional
AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

Nasional
MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

Nasional
Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Nasional
Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Nasional
Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Nasional
TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

Nasional
Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Nasional
Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Nasional
Mardiono Jajaki Pertemuan dengan Prabowo Setelah Putusan MK

Mardiono Jajaki Pertemuan dengan Prabowo Setelah Putusan MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com