Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Spirit Transformatif Haji

Kompas.com - 02/09/2016, 06:06 WIB

Oleh:
Fajar Kurnianto
Peneliti Pusat Studi Islam dan Kenegaraan (PSIK) Universitas Paramadina

Transformasi sosial bisa terjadi dari ibadah haji. Berbagai ritual atau manasik haji tidak semata-mata ibadah taqarrub atau pendekatan diri kepada Allah SWT dan pemenuhan rukun Islam kelima, tetapi juga dorongan untuk memaknai nilai-nilai moral atau etis yang terkandung dalam setiap manasik.

Ia berkaitan dengan relasi sosial antarmanusia sebagai modal utama bagi terjadinya transformasi sosial setelah haji selesai dilakukan dan kembali ke tempat masing-masing.

John L Esposito dalam bukunya, Masa Depan Islam: Antara Tantangan Kemajemukan dan Benturan dengan Barat (2010), menggambarkan perihal ibadah haji: "Saat berhaji, pria dan wanita menjalankan ritual bersama. Tidak ada perbedaan jender di tempat tersuci ini.

Dengan mengenakan pakaian sederhana yang melambangkan kesucian, persatuan, dan kesetaraan, mereka menghidupkan kembali peristiwa-peristiwa besar keagamaan.

Jemaah berjalan mengelilingi Kabah, yang dikenal sebagai Baitullah (Rumah Allah) dan dipandang sebagai paling sakral di dunia. Seperti halnya shalat, perjalanan (tawaf) ini melambangkan hubungan spiritual dengan Allah SWT".

Dalam ritual lain, kata Esposito, mereka memerankan kembali Hajar yang berlari-lari mencari air untuk dirinya sendiri dan putranya, Ismail, saat mereka tersesat di padang pasir, mengingatkan perjuangan umat manusia dalam kehidupan.

Menjelang akhir, mereka berkumpul di Padang Arafah untuk memperingati perjalanan haji terakhir Nabi Muhammad SAW serta khotbah perpisahan dengan umatnya.

Pulang kepada Allah SWT

Ali Syari'ati dalam bukunya, Makna Haji (2007), mengatakan bahwa haji merupakan kepulangan manusia kepada Allah SWT yang mutlak, yang tidak memiliki keterbatasan dan yang tidak disepadankan dengan apa pun. Kepulangan kepada Allah SWT merupakan gerakan menuju kesempurnaan, kebaikan, keindahan, kekuatan, pengetahuan, nilai, dan fakta-fakta.

Dengan melakukan perjalanan menuju keabadian ini, kata Syari'ati, tujuan manusia bukanlah untuk binasa, melainkan untuk berkembang. Tujuan ini bukan untuk Allah SWT, melainkan untuk mendekatkan diri kepada-Nya.

Makna-makna itu dipraktikkan dalam pelaksanaan ibadah haji, dalam manasik, atau dalam tuntunan yang bukan manasik, dalam bentuk kewajiban atau larangan, nyata atau simbolik. Semua itu, pada akhirnya, mengantarkan seorang yang berhaji hidup dengan pengamalan dan nilai kemanusiaan.

Syari'ati, misalnya, mencontohkan makna di balik pemakaian pakaian ihram yang sama tanpa perbedaan di miqat. Menurut dia, tidak dapat disangkal bahwa pakaian pada kenyataannya dan juga menurut Al Quran berfungsi sebagai pembeda antara seseorang atau satu kelompok dan lainnya.

Pembedaan tersebut dapat mengantar pada perbedaan status sosial, ekonomi, atau profesi. Pakaian juga dapat memberi pengaruh psikologis kepada pemakainya. Di miqat, tempat ritual ibadah haji dimulai, perbedaan harus ditanggalkan.

Semua harus memakai pakaian yang sama. Pengaruh-pengaruh psikologis dari pakaian harus ditanggalkan. Semua merasa dalam satu kesatuan dan persamaan. Di miqat ini, apa pun ras dan suku harus dilepaskan.

Semua pakaian yang dikenakan sehari-hari yang membedakan sebagai serigala (yang melambangkan kekejaman dan penindasan), tikus (yang melambangkan kelicikan), anjing (yang melambangkan tipu daya), atau domba (yang melambangkan penghambaan) harus ditinggalkan.

Di miqat pula, dengan mengenakan dua helai pakaian berwarna putih, seorang yang berhaji akan merasakan jiwanya dipengaruhi oleh pakaian ini. Ia akan merasakan kelemahan dan keterbatasannya, serta pertanggungjawaban yang akan ditunaikannya kelak di hadapan Allah SWT.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Persiapkan Leaders’ Retreat, Menlu Singapura Temui Menko Airlangga Bahas Kerja Sama dan Isu Strategis

Persiapkan Leaders’ Retreat, Menlu Singapura Temui Menko Airlangga Bahas Kerja Sama dan Isu Strategis

Nasional
Pesan Terakhir Pria yang Ditemukan Tewas di Kontrakan Depok, Minta Jasadnya Dikremasi

Pesan Terakhir Pria yang Ditemukan Tewas di Kontrakan Depok, Minta Jasadnya Dikremasi

Nasional
Profil Mooryati Soedibyo: Mantan Wakil Ketua MPR dan Pendiri Mustika Ratu yang Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun

Profil Mooryati Soedibyo: Mantan Wakil Ketua MPR dan Pendiri Mustika Ratu yang Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun

Nasional
Pendiri Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo, Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun

Pendiri Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo, Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun

Nasional
Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada, KPU Siap Sempurnakan Sesuai Saran MK

Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada, KPU Siap Sempurnakan Sesuai Saran MK

Nasional
Bongkar Pemerasan SYL, Jaksa KPK Bakal Hadirkan Sespri Sekjen Kementan di Pengadilan

Bongkar Pemerasan SYL, Jaksa KPK Bakal Hadirkan Sespri Sekjen Kementan di Pengadilan

Nasional
MK Minta Sirekap Dikembangkan Lembaga Mandiri, KPU Singgung Kemandirian Penyelenggara Pemilu

MK Minta Sirekap Dikembangkan Lembaga Mandiri, KPU Singgung Kemandirian Penyelenggara Pemilu

Nasional
Pelajaran Berharga Polemik Politisasi Bansos dari Sidang MK

Pelajaran Berharga Polemik Politisasi Bansos dari Sidang MK

Nasional
Prabowo-Gibran Akan Pidato Usai Ditetapkan KPU Hari Ini

Prabowo-Gibran Akan Pidato Usai Ditetapkan KPU Hari Ini

Nasional
Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

Nasional
Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | 'Dissenting Opinion' Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | "Dissenting Opinion" Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

Nasional
Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com