JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Muhadjir Effendy optimistis program kokurikuler mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia, sehingga mampu bersaing di lingkungan regional maupun internasional.
Muhadjir mengatakan bahwa prinsipnya untuk memajukan kualitas SDM nasional maka harus dibuat terobosan di bidang pendidikan.
"Kalau anak-anak cuma belajar sampai pukul 12 (siang) maka tidak akan maju, saya berani jamin itu," ujar Muhadjir, saat meresmikan gedung baru Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa di Jakarta, Kamis (1/9/2016).
Menurut dia, melalui program kokurikuler, para siswa mampu mendapat pelajaran di luar kelas yang bisa membentuk karakter kuat. Ini seperti yang diamanatkan pemerintah melalui Revolusi Mental.
"Kalau ini dibiarkan, maka saat Indonesia berumur 100 tahun di tahun 2045 akan menghasilkan generasi yang lemah dan rentan kalah dalam persaingan di Asia," kata dia.
Sehubungan dengan hal tersebut, Menteri Muhadjir juga menekankan dalam pembentukan karakter yang lebih berkualitas juga harus diimbangi dengan minat membaca yang tinggi.
Oleh sebab itu, Menteri Muhadjir pun mendukung keputusan mantan Menteri Pendidikan Anies Baswedan yang mengeluarkan Peraturan Menteri Pendidikan (Permendikbud) Nomor 23 Tahun 2015.
"Saya sangat mendukung pak Anies yang mengeluarkan kebijakan agar membaca 15 menit sebelum belajar dan saya ingin agar Permen ini tetap dilaksanakan," ujarnya.
(Roy Rosa Bachtiar/ant)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.