Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Gabungan Pertimbangkan Minta Keterangan 3 Nama yang Disebut Freddy dalam Videonya

Kompas.com - 30/08/2016, 09:31 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ada tiga nama aparat yang disebutkan oleh Freddy Budiman dalam video yang direkam sehari sebelum ia dieksekusi mati.

Anggota Tim Gabungan Pencari Fakta, Hendardi, mengatakan, pihaknya masih menyelidiki apakah aparat tersebut adalah oknum-oknum yang dimaksud oleh Freddy.

"Tiga nama tersebut tidak harus dikonotasikan dan dipersepsikan negatif," ujar Hendardi kepada Kompas.com, Selasa (30/8/2016).

Hendardi enggan mengungkap dalam konteks apa Freddy menyebut tiga nama tersebut.

(Baca: Tim Gabungan Polri Sudah Tonton Video Freddy Budiman, Ini Isinya)

Yang jelas, saat ini tim masih akan berunding apakah ketiganya akan dimintai keterangan terkait investigasi atau tidak.

"Bisa ada yang akan kami mintai keterangan, bisa juga tidak. Tergantung apakah dari mereka memang potensial akan dapat memberi petunjuk kuat yang membuat terang persoalan," kata Hendardi.

"Sedang kami pelajari dan diskusikan. Jika perlu (dimintai keterangan), akan ditindaklanjuti tentunya," kata dia.

Tiga nama aparat

Sebelumnya diberitakan, selain perjalanan spiritual dan saran Freddy soal program lembaga pemasyarakatan, dalam video yang direkam staf Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM itu, Freddy juga sempat menyebut tiga nama.

Namun, Hendardi enggan mengungkap nama maupun instansi tiga orang tersebut.

(Baca: Menurut Tim Gabungan, Freddy Sebut Tiga Nama dalam Videonya)

"Menyangkut nama-nama aparat, benar ada disebut setidaknya tiga nama, tetapi tidak dalam kaitannya dengan aliran dana sebagaimana kesaksian FB kepada HA," ujar Hendardi.

Hendardi khawatir jika nama-nama itu diungkap, itu akan berpengaruh pada proses penyelidikan yang dilakukan tim gabungan.

Video tersebut terbagi dalam tiga bagian. Video pertama berdurasi 39 detik, kedua berdurasi 18 menit 43 detik, dan ketiga berdurasi 1 menit 25 detik.

Halaman:


Terkini Lainnya

Kasus Eddy Hiariej Dinilai Mandek, ICW Minta Pimpinan KPK Panggil Jajaran Kedeputian Penindakan

Kasus Eddy Hiariej Dinilai Mandek, ICW Minta Pimpinan KPK Panggil Jajaran Kedeputian Penindakan

Nasional
KPU Undang Jokowi Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Besok

KPU Undang Jokowi Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Besok

Nasional
Cak Imin Mengaku Belum Dapat Undangan KPU untuk Penetapan Prabowo-Gibran

Cak Imin Mengaku Belum Dapat Undangan KPU untuk Penetapan Prabowo-Gibran

Nasional
Tentara AS Meninggal Saat Tinjau Tempat Latihan Super Garuda Shield di Hutan Karawang

Tentara AS Meninggal Saat Tinjau Tempat Latihan Super Garuda Shield di Hutan Karawang

Nasional
DKPP Terima 200 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu Selama 4 Bulan Terakhir

DKPP Terima 200 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu Selama 4 Bulan Terakhir

Nasional
Nasdem-PKB Sepakat Tutup Buku Lama, Buka Lembaran Baru

Nasdem-PKB Sepakat Tutup Buku Lama, Buka Lembaran Baru

Nasional
Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

Nasional
Lihat Sikap Megawati, Ketua DPP Prediksi PDI-P Bakal di Luar Pemerintahan Prabowo

Lihat Sikap Megawati, Ketua DPP Prediksi PDI-P Bakal di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
PDI-P Harap Pilkada 2024 Adil, Tanpa 'Abuse of Power'

PDI-P Harap Pilkada 2024 Adil, Tanpa "Abuse of Power"

Nasional
PKS Belum Tentukan Langkah Politik, Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

PKS Belum Tentukan Langkah Politik, Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

Nasional
Anggap Jokowi dan Gibran Masa Lalu, PDI-P: Enggak Perlu Kembalikan KTA

Anggap Jokowi dan Gibran Masa Lalu, PDI-P: Enggak Perlu Kembalikan KTA

Nasional
Naik Kereta Cepat, Ma'ruf Amin Kunjungan Kerja ke Bandung

Naik Kereta Cepat, Ma'ruf Amin Kunjungan Kerja ke Bandung

Nasional
Harga Bawang Merah Melonjak, Mendag Zulhas: Karena Tidak Ada yang Dagang

Harga Bawang Merah Melonjak, Mendag Zulhas: Karena Tidak Ada yang Dagang

Nasional
Dua Tersangka TPPO Berkedok Magang Sembunyi di Jerman, Polri Ajukan Pencabutan Paspor

Dua Tersangka TPPO Berkedok Magang Sembunyi di Jerman, Polri Ajukan Pencabutan Paspor

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com