JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengaku sulit untuk menekan angka kebakaran hutan dan lahan hingga menjadi nol, atau tidak ada sama sekali.
Alasannya, pembakaran lahan untuk menjadikan lahan garapan baru masih dilakukan masyarakat.
"Jadi tidak mungkin menihilkan kebakaran hutan. Perilaku di level petani banyak yang melakukan pembakaran, yang dibakar sekam dan melakukan pembakaran untuk penanaman lahan baru, jadi kalau menihilkan kebakaran tidak mungkin," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di kantor BNPB, Jakarta Timur, Senin (29/8/2016).
(baca: BMKG: 167 Titik Panas di Sumatera)
Sutopo mengatakan, petugas di lapangan sudah beberapa kali menemukan barang bukti dari tindakan masyarakat yang membakar lahan.
"Pembakaran tersebut dilakukan dengan sengaja. Petugas beberapa kali menemukan obor sebagai alat untuk membakar lahan," kata dia.
Sutopo menambahkan, pemerintah dan intansi terkait terus melakukan sosialisasi ke masyarakat agar tidak membakar lahan untuk membuka lahan.
Namun, lanjut dia, masih ada masyarakat yang belum mencermati mengenai dampak dari membakar lahan.
(baca: BNPB Sebut Kebakaran Hutan Turun 61 Persen dari Tahun Lalu)
Selain itu, kata Sutopo, patroli juga rutin dilakukan setiap hari guna mengantisipasi tindakan masyarakat yang membakar lahan.
"Sosialisasi sudah dilakukan, dan patroli disiagakan hampir setiap hari, tapi masih saja ada yang melakukan pembakaran," ujarnya.