JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, mengungkapkan angka kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tahun ini mengalami penurunan signifikan jika dibandingkan pada 2015.
Berdasarkan data BNPB, kata dia, sejak 1 Januari hingga 29 Agustus 2015 tercatat ada 32.734 titik api (hot spot).
Pada periode yang sama di 2016 tercatat hanya 12.884 titik api.
(Baca: Atasi Asap, Pemerintah Fokus Padamkan Kebakaran Hutan di 4 Provinsi)
"Jadi ada penurunan 61 persen," ujar Sutopo di kantor BNPB, Jakarta Timur, Senin (29/8/2016).
Ia mengatakan, hingga saat ini masih tersisa 138 titik api yang tersebar di sejumlah wilayah di Indonesia.
Dari 138 titik api tersebut, 85 di antaranya berada di Riau.
Sutopo mengatakan, berdasarkan indeks pencemaran udara di wilayah rawan kebakaran hutan hingga hari ini masih baik. Selain itu, jarak pandang warga juga cukup baik.
"Tidak ada penerbangan yang cancel akibat tertutup kabut asap, sekolah-sekolah tetap masuk aktivitas masyarakat normal. Ini lebih baik dari pada tahun lalu (2015), Agustus, September, Oktober, sebagian besar di Sumatera dan Kalimantan tertutup oleh asap," kata dia.
Sutopo mengatakan, salah satu faktor penyebab menurunnya angka kebakaran hutan pada tahun ini adalah anomali cuaca.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.