Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhan: Presiden Filipina Desak Abu Sayyaf Menyerah

Kompas.com - 25/08/2016, 23:46 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan, Presiden Filipina Rodrigo Duterte telah mendesak anggota kelompok pemberontak Abu Sayyaf menyerah dengan mengancam kelompok separatis tersebut agar segera membebaskan sandera.

"Presiden Filipina sedang memberikan waktu kepada kelompok pemberontak untuk menyerah saja. Ia mengatakan, kalau menyerah tidak akan kenapa-kenapa, tapi kalau tidak menyerah akan dihabisi," ujar Ryamizard, mengutip sikap Presiden Duterte kepada Abu Sayyaf, di Kemenhan, Jakarta, Kamis (25/8/2016).

Saat ini, kata Ryamizard, posisi Abu Sayyaf telah terdesak setelah operasi besar-besaran yang melibatkan 11.000 personel militer Filipina di markas kelompok pemberontak bersenjata tersebut di Perairan Sulu.

Menurut Ryamizard, lebih dari 100 anggota Abu Sayyaf tewas dalam operasi tersebut, dengan 37 anggota lain berhasil ditangkap dalam kondisi terluka.

Selain itu, kini kelompok separatis Filipina bersenjata itu semakin terdesak karena harus terus memindahkan sandera mereka di tengah kuatnya perlawanan dan serangan dari kelompok militer Filipina.

Terkait delapan Warga Negara Indonesia (WNI) yang masih disandera, Menhan mengatakan bahwa kondisi mereka saat ini diyakini dalam keadaan baik.

"Buktinya dua orang bisa kabur, kalau tidak dalam kondisi baik pasti mereka tidak bisa lari," kata Ryamizard.

Meski yakin kondisi para sandera masih dalam keadaan aman, Ryamizard mengatakan, pemerintah tetap mengupayakan sejumlah jalur diplomasi dengan Pemerintah Filipina agar pembebasan delapan sandera lainnya dapat lebih cepat dilakukan.

Diplomasi dilakukan antarmenteri luar negeri, serta pelaksanaan komitmen kerja sama trilateral Indonesia-Malaysia-Filipina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com