Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhan Sebut Bela Negara Modal Sosial Antisipasi Terorisme dan Radikalisme

Kompas.com - 25/08/2016, 12:46 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertahanan Ryamirzad Ryacudu mengatakan bahwa Program bela negara adalah modal sosial sebagai antisipasi ancaman terorisme dan gerakan radikal yang terus berkembang.

Bela negara, kata dia, menjadi landasan bersikap dan berperilaku bangsa Indonesia yang sejalan dengan upaya pembentukan revolusi mental.

Hal itu disampaikan Ryamizard saat membuka Rapat Koordinasi Pembentukan Kader Pembina Bela Negara dengan Satuan Pelaksana yang di hadiri oleh Gubernur dan Rektor Perguruan Tinggi seluruh Indonesia TA. 2016 di Aula Bhinneka Tunggal Ika, Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat, Kamis (25/8/2016).

"Sebagai sebuah landasan sikap dan perilaku Indonesia dalam revolusi mental maka dinamika bela negara adalah modal sosial dari ancaman terorisme dan gerakan radikal," ujar Ryamizard. 

Menurut dia, bela negara sebagai sebuah pendidikan tidak secara instan dapat diresapi oleh masyarakat.

Dalam penerapannya, kata dia, harus dilakukan secara bertahap dan konsisten. Apalagi, di tengah situasi saat ini, rasa kebangsaan yang melekat pada tiap generasi muda kian tipis. Maka dari itu, diperlukan kerja sama berbagai pihak dalam penerapannya.

"Sejak usia dini bahkan sampai perguruan tinggi yang kami harapkan 20 tahun ke depan bangsa ini lebih kokoh," kata dia.

(Baca: Menhan Sebut Semangat Bela Negara Tak Bertentangan dengan Islam)

Kerja sama itu juga, lanjut dia, guna menyempurnakan program bela negara agar lebih seragam. Melalui keseragaman itu menunjukkan identitas diri bangsa Indonesia.

Disamping itu, tertanam kesadaran nilai-nilai pancasila.

"Kalau sudah bisa begitu Indonesia hebat. Kita mulai dari bela negara, Kita bakar dengan bela negara agar bangsa ini menjadi kuat," tutur dia.

Sementara itu, Direktur Bela Negara, Laksamana Pertama (Laksma) M Faisal mengatakan bahwa penanaman nilai-nilai bela negara di sekolah-sekolah dapat menumbuhkan rasa Cinta Tanah Air agar lebih kuat.

Pemahaman Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia pun menjadi lebih matang dikemudian hari. Dengan demikian, Menurut dia, program bela negara menjadi antisipasi atas gerakan radikal yang saat ini semakin tumbuh di sejumlah kampus. Bahkan, sudah merasuk ke sejumlah pesantren.

"Radikalisme banyak muncul di kampus-kampus baik radikal kanan maupun kiri. Radikalisme juga muncul di Islamic boarding school dan pesantren-pesantren," kata dia.

Kompas TV Para Pelajar Ini Ikut Pendidikan Bela Negara dari TNI

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Usul Revisi UU Pemilu, Anggota DPR: Selama Ini Pejabat Pengaruhi Pilihan Warga Pakai Fasilitas Negara

Usul Revisi UU Pemilu, Anggota DPR: Selama Ini Pejabat Pengaruhi Pilihan Warga Pakai Fasilitas Negara

Nasional
KPU Mulai Rancang Aturan Pemutakhiran Daftar Pemilih Pilkada 2024

KPU Mulai Rancang Aturan Pemutakhiran Daftar Pemilih Pilkada 2024

Nasional
Waketum Nasdem Ahmad Ali Datangi Rumah Prabowo di Kertanegara

Waketum Nasdem Ahmad Ali Datangi Rumah Prabowo di Kertanegara

Nasional
Sebut Hak Angket Masih Relevan Pasca-Putusan MK, PDI-P: DPR Jangan Cuci Tangan

Sebut Hak Angket Masih Relevan Pasca-Putusan MK, PDI-P: DPR Jangan Cuci Tangan

Nasional
Bicara Posisi Politik PDI-P, Komarudin Watubun: Tak Harus dalam Satu Gerbong, Harus Ada Teman yang Mengingatkan

Bicara Posisi Politik PDI-P, Komarudin Watubun: Tak Harus dalam Satu Gerbong, Harus Ada Teman yang Mengingatkan

Nasional
Anggota Komisi II DPR Nilai Perlu Ada Revisi UU Pemilu Terkait Aturan Cuti Kampanye Pejabat Negara

Anggota Komisi II DPR Nilai Perlu Ada Revisi UU Pemilu Terkait Aturan Cuti Kampanye Pejabat Negara

Nasional
Proses di PTUN Masih Berjalan, PDI-P Minta KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran

Proses di PTUN Masih Berjalan, PDI-P Minta KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran

Nasional
DKPP Verifikasi Aduan Dugaan Ketua KPU Goda Anggota PPLN

DKPP Verifikasi Aduan Dugaan Ketua KPU Goda Anggota PPLN

Nasional
Kasus Eddy Hiariej Dinilai Mandek, ICW Minta Pimpinan KPK Panggil Jajaran Kedeputian Penindakan

Kasus Eddy Hiariej Dinilai Mandek, ICW Minta Pimpinan KPK Panggil Jajaran Kedeputian Penindakan

Nasional
KPU Undang Jokowi Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Besok

KPU Undang Jokowi Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Besok

Nasional
Cak Imin Mengaku Belum Dapat Undangan KPU untuk Penetapan Prabowo-Gibran

Cak Imin Mengaku Belum Dapat Undangan KPU untuk Penetapan Prabowo-Gibran

Nasional
Tentara AS Meninggal Saat Tinjau Tempat Latihan Super Garuda Shield di Hutan Karawang

Tentara AS Meninggal Saat Tinjau Tempat Latihan Super Garuda Shield di Hutan Karawang

Nasional
DKPP Terima 200 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu Selama 4 Bulan Terakhir

DKPP Terima 200 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu Selama 4 Bulan Terakhir

Nasional
Nasdem-PKB Sepakat Tutup Buku Lama, Buka Lembaran Baru

Nasdem-PKB Sepakat Tutup Buku Lama, Buka Lembaran Baru

Nasional
Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com