JAKARTA, KOMPAS.com - Hari Nusantara 2016 yang diluncurkan Senin (22/8/2016) dianggap sebagai momentum Indonesia untuk membangun konektivitas antarprovinsi dan antarkota/kabupaten.
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengungkapkan, Hari Nusantara 2016 bukan hanya untuk memperingati Deklarasi Djuanda yang dihelat pada 13 Desember 1957, melainkan juga sebagai sebuah harapan konektivitas antardaerah di Indonesia.
"Salah satu tujuan utamanya tidak sekadar merayakan Deklarasi Djuanda, tapi secara politik, budaya, dan ekonomi dengan ditetapkannya Hari Nusantara setidaknya diharapkan ada konektivitas antardaerah untuk kepentingan maritim," ujar Tjahjo seusai acara peluncuran Hari Nusantara 2016 di Gedung Kementerian Pariwisata, Jakarta, Senin (22/8/2016).
Tjahjo menjelaskan, peluncuran Hari Nusantara 2016 merupakan langkah menyinergikan kondisi geopolitik Indonesia sebagai negara maritim dan sumber daya laut untuk kepentingan bangsa dan negara.
"Hal ini menunjukkan Indonesia negara maritim yang sinkron dengan Nawacita Pak Jokowi, khususnya membangun tol laut. Kemudian juga mengoptimalkan sumber daya laut untuk kepentingan bangsa dan negara," tutur Tjahjo.
Tjahjo juga menilai Hari Nusantara 2016 merupakan momentum membangun sinergi, mulai dari sektor pariwisata, sektor perekonomian, membangun infrastruktur, hingga budaya di Indonesia.
"Karena Pak Jokowi ingin membangunnya bukan Jawasentris, bukan Sumaterasentris, tapi Indonesiasentris," tutur dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.