Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teroris di Indonesia, Dulu dan Sekarang...

Kompas.com - 22/08/2016, 14:59 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gerakan terorisme masih tumbuh subur di Indonesia. Namun, karakternya berubah dari era ke era.

Menurut Peneliti Pusat Kajian Terorisme dan Konflik sosial Universitas Indonesia (UI) Sholahudin, sebelum tahun 2010, kelompok teroris di Indonesia menyasar simbol-simbol barat atau far enemy.

"Mereka menyerang Amerika dan sekutu-sekutu. Simbol apapun dari mereka pasti diserang," ujar Sholahudin dalam acara seminar di Graha Oikumene, Jalan Salemba, Jakarta Pusat, Senin (22/8/2016).

Namun setelah tahun 2010, kelompok teroris mengubah sedikit sasaran mereka dari yang tadinya far enemy menjadi near enemy.

Sasaran mereka, yakni pemerintah, Polisi dan TNI.

(Baca: "Teroris di Indonesia, Nafsu Besar Tenaga Kurang")

Hal ini terjadi juga lantaran banyak anggota-anggota teroris yang ditembak mati oleh Polisi.

Kini, pola jihad mereka pun mulai dikembangkan. Jika dahulu seluruh anggota diwajibkan untuk berjihad di manapun mereka berada, namun kini ada kecenderungan tempat berjihad yang tepat adalah di Syria.

Maka tidak heran jika banyak simpatisan warga negara Indonesia berbondong-bondong 'hijrah' ke Suriah untuk berjihad di sana.

"Pernah ada salah satu televisi mewawancarai salah satu teroris yang merampok. Dia merampok Rp 350 juta. Saat ditanya uang itu untuk apa, dia bilang untuk jihad di Suriah. Nah ini jadi salah satu indikator," ujar Shol

Aliran Dana

Soal aliran dana pun berubah. Sebelum tahun 2010, kelompok teroris mendapatkan sokongan dana penuh dari Al-Qaeda.

Namun, medio 2011-2015, teroris Indonesia lebih independen dalam hal mencari sumber dana. Pada periode tahun 2011 sampai 2013 misalnya, dikenal kelompok Fa'i.

Mereka merampok bank atau orang. Uang hasil rampokan itu digunakan untuk pembiayaan 'amaliyah' (aksi teror).

(Baca: Twitter Sudah Blokir 360.000 Akun Berbau Terorisme)

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | 'Amicus Curiae' Pendukung Prabowo

[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | "Amicus Curiae" Pendukung Prabowo

Nasional
Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Nasional
Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Nasional
Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Nasional
Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com