Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Terus Desak Filipina Terkait Pembebasan WNI Sandera Abu Sayyaf

Kompas.com - 18/08/2016, 14:40 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru bicara Kementerian Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir menegaskan saat ini pemerintah terus berupaya dalam membebaskan seluruh warga negara Indonesia yang menjadi sandera kelompok bersenjata Abu Sayyaf di Filipina.

Menurut Arrmanatha, pemerintah menjalankan strategi multi tracking melalui Pusat Penanganan Krisis (Crisis Center) yang dipimpin oleh Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam).

"Target kami sudah jelas, yaitu membebaskan sandera," kata Arrmanatha saat ditemui di kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat, Kamis (18/8/2016).

"Upaya pembebasan selama ini dilakukan melalui Crisis Center yang dipimpin oleh Menko Polhukam. Kami terapkan strategi multi track, upaya diplomasi dan negosiasi," ujarnya.

Arrmanatha menuturkan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi terus memberikan tekanan kepada Pemerintah Filipina agar mengambil langkah dalam membebaskan sandera.

Selain itu, kata Arrmanatha, Pemerintah juga mendesak Pemerintah Filipina dan Malaysia untuk meningkatkan keamanan di wilayah perairan mereka.

Apalagi, dua peristiwa penyanderaan terakhir juga terjadi di perairan Malaysia.

"Menlu terus memberikan tekanan kepada Pemerintah Filipina supaya mengambil langkah agar bisa membebaskan sandera. Tekanan juga kami berikan kepada pemerintah Malaysia untuk meningkatkan keamanan perairan mereka," kata Arrmanatha.

Selain upaya negosiasi, pihak Tentara Nasional Indonesia (TNI) juga bergerak dengan mengirimkan intelijen ke Filipina Selatan dan Sabah untuk mencari informasi yang berguna terkait pembebasan sandera.

Selain pemerintah, pihak perusahaan pun, kata Arrmanatha, terus melakukan komunikasi yang intensif dengan kelompok penyandera. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya negosiasi.

"Perusahaan juga terus melakukan komunikasi yang intensif dengan para penyandera dan ini dikoordinasikan melalui Crisis Center," ucapnya.

Kementerian Luar Negeri RI telah mendapatkan informasi mengenai bebasnya satu orang warga negara indonesia sejak Rabu pagi (17/8/2016).

WNI tersebut merupakan anak buah kapal TB Charles bernama Muhamad Sofyan yang disandera oleh kelompok Abu Sayyaf pada bulan Juni lalu di Filipina Selatan.

Arrmanatha mengatakan, saat ini Muhamad Sofyan dalam keadaan baik. Menurut dia, Muhamad Sofyan telah mendapatkan serangkaian pemeriksaan kesehatan sejak ditemukan oleh pihak Kepolisian Sulu, Filipina.

Selain pemeriksaan kesehatan, Sofyan juga menjalani proses wawancara untuk mengambil keterangan lebih lanjut terkait peristiwa penyanderaan dan apa saja yang sudah dialami oleh Sofyan selama disandera oleh kelompok Abu Sayyaf.

Halaman:


Terkini Lainnya

Yusril Harap 'Amicus Curiae' Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik Ke MK

Yusril Harap "Amicus Curiae" Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik Ke MK

Nasional
Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Nasional
IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

Nasional
Yusril Sebut 'Amicus Curiae' Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Yusril Sebut "Amicus Curiae" Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Nasional
ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

Nasional
Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Nasional
Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Nasional
Menerka Nasib 'Amicus Curiae' di Tangan Hakim MK

Menerka Nasib "Amicus Curiae" di Tangan Hakim MK

Nasional
Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Nasional
Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Nasional
Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com