Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politisi PKS Pertanyakan Pengusul Arcandra Jadi Menteri

Kompas.com - 17/08/2016, 22:16 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di DPR, Jazuli Juwaini, menilai keputusan pemerintah memilih Arcandra sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada reshuffle atau perombakan kabinet jilid II merupakan tindakan ceroboh.

Pasalnya, baru 20 hari mengemban tugas Arcandra sudah diberhentikan karena kedapatan memiliki paspor Amerika Serikat.

"Kenapa terlalu ceroboh Presiden dan anak buahnya merekrut (Arcandra) jadi menteri kalau ada permasalah di belakangnya," ujar Jazuli di kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS, Jakarta Selatan, Rabu (17/8/2016).

(Baca: Luhut Setuju Arcandra Tetap Bantu Pemerintah)

Jazuli mengaku sudah menunggu lama perombakan kabinet dan berharap akan ada perubahan setelah beberapa posisi menteri diganti. Namun belakangan terkuak kasus menteri berkewarganegaraan ganda.

"Saya meradang reshuflle ini hampir satu tahun. Paling lama sepuluh atau delapan bulan, lama sekali diumumkan. Saya pikir itu lagi diteliti dari berbagai sisinya, tiba-tiba muncul baru 20 hari dianggap bermasalah. Ini artinya ada yang enggak beres," kata dia.

"Pembantu-pembantu presiden itu ngapain saja. Setneg (Sekretariat Negara) itu ngapain saja kerjanya, kenapa dia eggak teliti dari awal," tambah Jazuli.

Ia juga mempertanyakan siapa yang merekomendasikan Arcandra kepada Presiden Jokowi, sehingga menyebabkan masalah pelik ini. "Siapa partai yang mengusulkan?," tutur Jazuli.

Ia berharap, Jokowi tetap memberi ruang bagi Arcandra. Menurut dia, dengan latar belakang yang dimiliki, membuktikan bahwa Arcandra sebagai individu kompeten dalam mengemban tugas penting.

Jika kemampuan Arcandra tidak diberdayakan, lanjut Jazuli, Indonesia kembali kehilangan aset berharganya.

"Kalau saya jadi presiden saya akan kasih solusi yang terbaik dan saya akan berdayakan Arcandra dengan sebaik baiknya," kata dia.

(Baca: Usai Bertemu Jokowi, Arcandra Sebut Berkontribusi untuk Negara Tak Harus Jadi Menteri)

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberhentikan dengan hormat Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arcandra Tahar, pada Senin (15/8/2016) malam. Pencopotan ini menyusul isu dwi-kewarganegaraan yang dimiliki Arcandra.

Sebagai pengganti, Presiden Jokowi menunjuk Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan selaku hingga ada menteri ESDM definitif. 

Kompas TV Arcandra Hadiri Upacara Kemerdekaan di Istana
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Nasional
Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan 'Cawe-cawe' Pj Kepala Daerah

Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan "Cawe-cawe" Pj Kepala Daerah

Nasional
Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Nasional
Yusril Harap 'Amicus Curiae' Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Yusril Harap "Amicus Curiae" Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Nasional
Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Nasional
IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

Nasional
Yusril Sebut 'Amicus Curiae' Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Yusril Sebut "Amicus Curiae" Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Nasional
ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

Nasional
Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Nasional
Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Nasional
Menerka Nasib 'Amicus Curiae' di Tangan Hakim MK

Menerka Nasib "Amicus Curiae" di Tangan Hakim MK

Nasional
Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Nasional
Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Nasional
Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com