JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Retno L.P Marsudi mengaku, pihaknya setiap hari menjalin komunikasi dengan otoritas Filipina terkait penyanderaan warga Negara Indonesia.
Berdasarkan informasi yang ada, diakui Retno bahwa situasi di lapangan kini lebih sulit dari sebelumnya.
"Terjadi banyak pertempuran di lapangan yang membuat situasi lebih sulit dari sebelumnya," ujar Retno di kawasan Senayan, Jakarta Selatan, Minggu (14/8/2016).
Pertempuran yang dimaksud yakni perlawanan kelompok Abu Sayyaf yang mencoba mempertahankan kelompok mereka dan para sandera.
Baca: Para Anggota Abu Sayyaf Pemakai Narkoba Jenis Sabu
Hal itulah yang membuat Pemerintah Filipina maupun Indonesia kesulitan membebaskan para sandera.
"Kami terus berupaya untuk segera bebaskan saudara kita tersebut dengan prioritas keselamatan," kata Retno.
Retno mengatakan, ia telah berkomunikasi dengan Menteri Luar Negeri Filipina Perfecto Rivas Yasay Jr untuk mengutamakan keselamatan WNI.
Ia pun meminta agar Pemerintah Filipina dapat menjamin keamanan di wilayah perairannya.
"Menlu Filipina menyampaikan, concern Indonesia akan segera disampaikan ke otoritas terkait," kata Retno.
Sebelumnya, diberitakan 11 WNI disandera kelompok Abu Sayyaf di Filipina dalam waktu berbeda.
Pertama, kelompok Abu Sayyaf menyandera tujuh anak buah kapal (ABK) di perairan Sulu, Filipina Selatan.
Penyanderaan itu terjadi pada Senin (20/6/2016). Selain membajak kapal, penyandera meminta tebusan sebesar Rp 60 miliar.
Setelah penyanderaan tersebut, tiga WNI kembali disandera ketika melewati perairan kawasan Felda Sahabat, Tungku, Lahad Datu Sabah, Negara Bagian Malaysia.
Mereka adalah ABK pukat tunda LD/114/5S milik Chia Tong Lim berbendera Malaysia.
Terakhir, pada awal Agustus, kelompok Abu Sayyaf kembali menyandera seorang WNI lagi. Dengan demikian, total WNI yang disandera berjumlah 11 orang.
Baca: JK Desak Pemerintah Filipina Serius Bebaskan WNI yang Disandera Abu Sayyaf
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.