Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Jokowi Minta Masukan "YouTubers" agar Lebih Eksis di "Youtube"...

Kompas.com - 10/08/2016, 07:28 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Di luar kesibukannya memimpin pemerintahan, Presiden Joko Widodo masih menyempatkan diri untuk berusaha "eksis" di media sosial.

Jokowi setidaknya memiliki akun di empat media sosial paling populer saat ini, yakni Facebook, Twitter, Instagram dan YouTube. Namun. akun YouTube yang dibuat paling terakhir masih belum sepopuler tiga akun lainnya.

Meski sudah mengungggah 30 video sejak 27 Mei 2016 lalu, Jokowi saat ini baru mendapat 21.314 subscribers dan 452,138 views.

Akun Jokowi di YouTube bahkan kalah dibandingkan anak bungsunya, Kaesang Pangarep yang sudah mendapat 127.788 subscribers dan 7 Juta views. Padahal, Kaesang baru mengunggah sembilan video sejak 7 Maret 2016.

Topik mengenai akun YouTube Jokowi yang kurang laku ini pun menjadi salah satu perbincangan antara Presiden dan para YouTubers atau pengguna YouTube, saat makan siang di Istana Negara, Jakarta, Selasa (9/8/2016) kemarin.

"Jadi Presiden minta masukan juga, Presiden kan ada channel YouTube-nya. Enaknya bagaimana kontennya, biar yang nonton banyak, dan enggak kaku menontonnya," kata Arief Muhammad, salah satu dari 13 YouTubers yang berkesempatan diundang Jokowi makan siang di Istana.

Menurut Arief, ia dan para YouTubers lainnya pun menyarankan agar Jokowi membuat video yang tidak terlalu resmi.

Meskipun pekerjaan Presiden sehari-harinya harus bergelut dengan berbagai urusan negara yang bersifat resmi, namun ia menilai konten videonya masih bisa dikemas lebih santai.

"Kalau videonya resmi orang kan males menontonnya," kata Arief yang kini akun YouTube-nya sudah diikuti oleh 329,093 orang dan ditonton 30 juta orang.

Langkah Jokowi yang mengundang pegiat media sosial ke Istana ini sebenarnya bukan yang pertama kali.

Pada Desember 2015 dan Januari 2016 lalu, Jokowi juga pernah mengundang mereka yang aktif di media sosial seperti Twitter hingga blog Kompasiana.

 

Lunchdate???? @natashafarani @lindakayhz @kittendust

A photo posted by MUA|BeautyBlogger|Youtuber (@cherylraissa) on Aug 9, 2016 at 4:28am PDT


Namun, pertemuan kali ini lebih difokuskan kepada pegiat media sosial yang lebih aktif di YouTube. Perbincangannya pun tak jauh-jauh dari media sosial berbagi video yang dimilik oleh Google itu.

Selain meminta masukan mengenai konten yang menarik penonton, Jokowi juga sempat bertanya mengenai pemasukan para YouTubers yang hadir.

Jokowi penasaran berapa penghasilan para YouTubers, karena sejak aktif di YouTube, Kaesang yang bersekolah di Singapura tak pernah lagi meminta uang jajan kepadanya.

"Kalian memang duitnya banyak ya? Kok Kaesang enggak pernah minta jajan lagi sih sama saya. Semenjak Kaesang jadi YouTuber enggak pernah minta jajan lagi," tambah Arief menirukan ucapan Jokowi.

Halaman:


Terkini Lainnya

Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Nasional
Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Nasional
FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

Nasional
Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Nasional
Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Nasional
Kemenlu: Indonesia Sesalkan DK PBB Gagal Sahkan Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina

Kemenlu: Indonesia Sesalkan DK PBB Gagal Sahkan Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina

Nasional
Yusril Prediksi MK Tak Diskualifikasi Gibran

Yusril Prediksi MK Tak Diskualifikasi Gibran

Nasional
Soal Besaran Tunjangan ASN yang Pindah ke IKN, Pemerintah Tunggu Jokowi

Soal Besaran Tunjangan ASN yang Pindah ke IKN, Pemerintah Tunggu Jokowi

Nasional
MK Bantah Ada Bocoran Putusan Sengketa Pilpres

MK Bantah Ada Bocoran Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Marinir Indonesia-AS Akan Kembali Gelar Latma Platoon Exchange Usai 5 Tahun Vakum

Marinir Indonesia-AS Akan Kembali Gelar Latma Platoon Exchange Usai 5 Tahun Vakum

Nasional
Ingin Pileg 2029 Tertutup, Kaesang: Supaya “Amplop”-nya Enggak Kencang

Ingin Pileg 2029 Tertutup, Kaesang: Supaya “Amplop”-nya Enggak Kencang

Nasional
PSI Akan Usung Kader Jadi Cawagub Jakarta dan Wali Kota Solo

PSI Akan Usung Kader Jadi Cawagub Jakarta dan Wali Kota Solo

Nasional
Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com