Dia adalah orang pertama Indonesia yang mempelajari ilmu ekonomi di lembaga pendidikan tinggi Perancis, orang Indonesia pertama yang memperoleh gelar doctorat d'Etat atau doktor negara, lebih tinggi dibandingkan dengan doctorat d'Universite atau doktor universitas dari Universitas Sorbonne.
Emak
Atas segala pencapaiannya itu, siapakah sosok yang paling berjasa? Emak, kata Daoed. Emaknyalah yang paling berperan membentuk dirinya.
Ketika menjabat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (1978-1983), ia dalam berbagai kesempatan sering menyatakan keluhuran hati seorang ibu (emak). Dia merasa bersyukur memiliki seorang emak, simbok atau ibu yang penuh perhatian, dan yang kemudian dia kagumi.
Berdasarkan arsip Litbang Kompas, Harian Kompas, Minggu, 2 November 2003 pernah mengulas tentang buku "Emak".
Halaman 2 buku "Emak", Daoed menulis,
"Aku tahu benar bahwa prestasi seperti ini adalah berkat perbuatan banyak orang. Barisan orang-orang ini ternyata cukup panjang dan di ujung permulaannya tegak berdiri seorang perempuan bertubuh langsing, semampai, dengan penampilan yang anggun dan wajah mencerminkan ketinggian budi. Perempuan tersebut adalah ibuku, yang menurut kebiasaan di daerah kelahiranku, biasa kusebut emak."
Lewat pengalaman dengan emak-nya, Daoed memberi makna tentang sosok emak. Bagi Daoed, Emak adalah sosok guru, dalam arti mengarahkan dan memberi teladan keutamaan bagi keluarga. Ucapan dan perbuatan emak memiliki makna mendidik.
Memoar tentang sosok bapak memang tidak banyak ditulis di buku itu. Sebaliknya, memoar tentang emak hampir mengisi seluruh bab.
Yang diingat dan dicatat dalam ingatan Daoed, sang penulis buku, Emak adalah sosok yang nyaris tanpa cacat.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.