Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendikbud Tetap Pantau Sekolah yang Diminta Tutup oleh Pemerintah Turki

Kompas.com - 04/08/2016, 17:17 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy memastikan akan terus memantau sembilan lembaga pendidikan di Indonesia yang disebut Pemerintah Turki terkait dengan organisasi FETO.

Meskipun hasil pengecekan yang dilakukan beberapa waktu lalu menjelaskan bahwa sembilan sekolah itu tidak ada keterlibatan dengan FETO.

"Ya (dipantau), memang masih guru-guru yang dari sana (Turki), tetapi sebagai pribadi yang kontrak dengan yayasan sekolah. Ini yang kami cek," ujar Muhadjir usai menghadiri acara Silaturahim Idul Fitri 1437 H di kantor PP Muhammadiyah, Jakarta Pusat, Kamis (4/8/2016).

Ia mengatakan, meski berasal dari Turki, para guru itu umumnya punya izin kerja resmi dari Pemerintah Indonesia. Mata pelajarannya juga berdasarkan kurikulum nasional.

Hanya saja, lanjut dia, lembaga-lembaga tersebut menambah semacam penajaman-penajaman di beberapa materi pembahasan.

Sehingga, ada beberapa mata pelajaran menjadi sangat menonjol yang menjadi ciri khas mereka.

"Misalnya matematika, kimia, fisika, biologi, itu memang sangat bagus," tutur dia.

Ia menambahakan, mekanisme pemantauannya juga dilakukan secara langsung.

"Seperti kemarin ada kasus saya langsung ke Tanggerang Selatan untuk cek tapi juga atas sepengetahuan pemda setempat. Sekarang kan sekolah sudah otonomi, dipegang oleh pemerintah daerah masing-masing," kata mantan Rektor Muhammadiyah Malang itu.

Pemerintah Turki melalui siaran pers yang dirilis di laman Kedutaan Besar Turki untuk Indonesia pada Kamis (28/7/2016), menyebut ada 9 lembaga pendidikan di Indonesia terkait FETO.

FETO merupakan organisasi yang terkait dengan ulama kharismatik Fethullah Gulen. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menuding Gulen berada di balik upaya kudeta gagal di Turki beberapa waktu lalu.

(Baca: Turki Sebut 9 Lembaga Pendidikan di Indonesia Terkait Kelompok Fethullah Gulen)

Adapun, sembilan sekolah yang dituding Pemerintah Turki terkait FETO itu disebut memiliki kerja sama dengan PASIAD, organisasi non-pemerintah yang digerakkan masyarakat Turki.

Kementerian Luar Negeri menyatakan kerja sama sembilan sekolah dengan organisasi PASIAD itu telah berakhir tahun lalu.

(Baca: Kemenlu: Kerja Sama 9 Sekolah dengan PASIAD Turki Selesai Tahun Lalu)

Sembilan lembaga tersebut yakni Pribadi Bilingual Boarding School yang berada di Depok dan Bandung.

Lalu, Kharisma Bangsa Bilingual Boarding School di Tangerang Selatan, Semesta Bilingual Boarding School di Semarang, dan Kesatuan Bangsa Bilingual Boarding School di Yogyakarta.

Kemudian, Sragen Bilingual Boarding School di Sragen, Fatih Boy’s School dan Fatih Girl’s School di Aceh, serta Banua Bilingual Boarding School di Kalimantan Selatan.

Kompas TV Mendikbud Tolak Permintaan Turki Tutup Sekolah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com