Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden PKS Sayangkan Kerusuhan di Tanjungbalai

Kompas.com - 31/07/2016, 15:46 WIB
Andi Hartik

Penulis

MALANG, KOMPAS.com - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman menyayangkan terjadinya kerusuhan di Tanjungbalai, Sumatera Utara yang berujung pada perusakan vihara dan klenteng.

"Ya kita pertama menyayangkan kejadian itu. Kedua adalah kami mempercayakan sepenuhnya kepada aparat untuk mengusut ini semua," katanya usai menghadiri halal bihalal DPW PKS Jawa Timur di Hotel Royal Orchids Garden, Minggu (31/7/2016).

Menurutnya, kehidupan warga Indonesia dengan suku, ras dan agama yang berbeda sudah harmonis.

Sehingga, dia meminta kepada semua pihak untuk menjaga diri dan mencegah kejadian serupa di masa depan.

"Menurut saya kehidupan kita selama ini sudah harmonis dan bagus. Sehingga kita semua harus menjaga diri untuk tidak melakukan perbuatan yang menyinggung hal-hal sensitif yang lain, antar satu suku dan suku yang lain, antar satu agama dan agama yang lain," kata dia.

Beragamnya ras, suku dan agama di Indonesia, menurut Sohibul, berpotensi menyebabkan gesekan.

Gesekan bisa dihindari dengan cara saling menghargai dan tidak saling menyinggung antara yang satu dan yang lainnya.

"Memang itu yang potensial. Karena Indonesia itu memang beragam di sisi itu. Sukunya, agamanya, rasnya antar golongannya kan beragam. Itu harus dijaga," Sohibul menegaskan.

Menurutnya, banyak hal yang menyebabkan kerusuhan atas dasar perbedaan itu terjadi. Salah satunya adalah karena ada pihak yang menghasut. Selain itu, muncul persoalan kecil yang tiba-tiba menjadi besar.

"Karena itu kita serahkan ke aparat untuk menemukan penyebabnya," tambah dia.

Seperti telah diberitakan, kerusuhan terjadi di Tanjungbalai, Sumatera Utara pada Sabtu (30/7/2016) dini hari.

Amuk massa mengakibatkan beberapa vihara dan klenteng terbakar.

Tempat-tempat ibadah yang terbakar itu antara lain Vihara Tri Ratna, Vihara Avalokitesvera, Klenteng Dewi Ratna, Klenteng Dewi Samudera, Klenteng Tio Hai Bio di Jalan Asahan dan Klenteng Lyoung di Jalan Sudirman.

Massa juga merusak Vihara Vimalakirty, Klenteng Hien Tien Siong, Klenteng Macho, Klenteng Lin Kioe Ing Tong Jalan Ahmad Yani, dan Klenteng Huat Cu Keng di Jalan Juanda.

Selain itu, massa juga merusak gedung Yayasan Sosial Kemalangan dan Yayasan Putra Esa. Enam kendaraan juga dibakar dan dirusak, termasuk tiga sepeda motor dan satu becak motor.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyebut, kerusuhan tersebut disebabkan persoalan individu dalam bertetangga.

Polisi juga sudah mengamankan tujuh remaja yang terlibat dalam penjarahan saat kerusuhan berlangsung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Nasional
Tok! Kasasi KPK Kabul, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Tok! Kasasi KPK Kabul, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Nasional
Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Nasional
Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com