Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Heru Margianto
Managing Editor Kompas.com

Wartawan Kompas.com. Meminati isu-isu politik dan keberagaman. Penikmat bintang-bintang di langit malam. 

Jokowi, Ahok, dan 27 Juli yang Gelap

Kompas.com - 28/07/2016, 16:21 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorWisnubrata

27 Juli 2016 kemarin, persis 20 tahun peringatan kerusuhan 27 Juli 1996 (kudatuli), panggung politik Indonesia ditandai dua peristiwa penting.

Kedua peristiwa penting itu tidak ada hubungannya dengan kerusuhan yang terjadi 20 tahun lalu, tapi barangkali dari sana kita bisa memahami kenapa peristiwa kudatuli tetap kelam menjadi lembar catatan hitam dalam sejarah politik di Indonesia.

Peristiwa pertama terjadi siang hari di Istana Negara yaitu pengumuman perombakan kabinet (reshuffle) oleh Presiden Joko Widodo.

Peristiwa kedua adalah kepastian Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang akan maju melalui jalur partai politik.

Kepastian itu disampaikan Ahok, panggilan Basuki, dalam acara silaturahmi Teman Ahok dan partai politik pendukung di markas Teman Ahok di kawasan Kemang, Jakarta Selatan.

Apa persamaan kedua peristiwa itu?

Keduanya sama-sama menyiratkan bahwa politik itu adalah sesuatu yang lentur. Benar dan salah adalah sesuatu yang relatif tergantung kepentingan politik sedang condong ke mana.

Tidak ada hitam putih dalam politik, tapi abu-abu. Mereka yang bermain dalam gelanggang itu harus paham bahwa kebenaran acapkali berada pada titik kompromi.

Itulah real politik di mana pun.

Perombakan kabinet

Kita sungguh mengapresiasi komposisi baru kabinet hasil perombakan kemarin yang banyak berpusat di sektor ekonomi. Kita pun percaya bahwa Presiden memiliki tolok ukur kinerja yang dijadikannya dasar penyusunan kabinet baru.

Secara obyektif, pasar dan pelaku usaha menyambut dengan optimis masuknya kembali Sri Mulyani sebagai menteri keuangan. Indeks harga saham gabungan hari itu ditutup menguat 0,95 persen atau naik 49,99 poin ke level 5.274,36.

Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio mengatakan, kenaikan IHSG menyiratkan kepercayaan investor atas komposisi baru kabinet Jokowi. Menurut Tito, apa yang dilakukan Jokowi bukanlah perombakan tapi penyempurnaan.

Kita tentu senang dengan apresisasi di sektor keuangan ini.

Meski begitu, kita juga tidak bisa menutup mata bahwa perombakan kabinet kemarin merupakan upaya Jokowi mengakomodosi kepentingan Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional yang menyusul merapat mendukung pemerintah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com