JAKARTA, KOMPAS.com - Anies Baswedan menjadi salah satu menteri yang dicopot Presiden Joko Widodo dari jabatannya.
Anies meninggalkan kursi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang telah dijabatnya selama lebih kurang 20 bulan.
Soal pencopotannya, Anies masih bisa berkelakar. Kelakar Anies seputar imbauan yang digencarkan Kemendikbud pada hari pertama masuk sekolah.
Kemendikbud menyerukan agar orangtua mengantar anaknya di hari pertama sekolah pada tahun ajaran baru.
"Gara-gara saya cuma imbau orangtua mengantar anaknya, tapi enggak imbau untuk menjemputnya lagi. Ternyata sampai saya dicopot, anak-anak itu masih ada di sekolah, belum pulang-pulang," kata Anies sambil tertawa, saat berbincang dengan Kompas.com, di kediamannya, kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Kamis (28/7/2016).
Ia mengatakan, lelucon tersebut didapatkannya dari media sosial pascareshuffle, Rabu (27/7/2016) kemarin.
Hormati hak Presiden
Anies menegaskan, pengangkatan atau pencopotan menteri merupakan hak prerogatif Presiden.
Menurut dia, Presiden juga tak harus menjelaskan alasan pencopotan seorang menteri.
"Lagipula saya pun tidak tanya juga, apa alasannya," ujar Anies.
Namun, ia yakin pencopotan dirinya adalah langkah Presiden untuk memastikan bahwa pemerintahan harus berjalan dengan baik.
"Jadi karena itu, saya melihat Beliau itu ada keperluan lain yang mengharuskan ada orang lain yang berbeda pada tempat saya. Saya hormati itu," ujar Anies.
Anies dicopot dari jabatannya sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan oleh Presiden Joko Widodo, Rabu (27/7/2016).
Presiden mengangkat Muhadjir Effendy untuk menggantikan posisi Anies.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.