Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Jokowi Belum Penuhi Janji Kampanye, Golkar Terlalu Dini Dukung Pilpres 2019"

Kompas.com - 26/07/2016, 12:51 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Golkar dinilai terlalu dini menyatakan dukungan terhadap Joko Widodo dalam Pemilu Presiden 2019. Pasalnya, Jokowi baru menjalani kepemimpinannya selama setengah periode.

"Karena baru setengah periode, pemenuhan terhadap janji kampanye pun belum terpenuhi," kata Koordinator Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) Masykurudin Hafiz dalam keterangan persnya, Selasa (26/7/2016).

Masykur menyinggung janji Jokowi saat kampanye yang ingin memastikan setiap warga negara berkecukupan dalam hal pangan, sandang, dan papan. Hal itu adalah program jangka panjang yang tidak akan selesai dalam setengah periode kepemimpinan.

"Sekarang belum saatnya memberikan penilaian dan menyatakan sikap politik karena tanggung jawab kampanye Jokowi masih panjang dan harus dipenuhi terlebih dahulu," kata Masykur.

(baca: Politisi PDI-P Curigai Dukungan Golkar ke Jokowi pada Pilpres 2019)

Menurut Masykur, tugas parpol pendukung Pemerintah adalah memastikan Nawa Cita terwujud. Bila perlu parpol pendukung Pemerintah mengkritisi program yang gagal.

"Jadi perlu ditegaskan sekali lagi belum saatnya menyatakan mengusung Jokowi karena dia masih dalam periode untuk memastikan janji politiknya terwujud," kata Masykur.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto, mengatakan bahwa Partai Golkar berkomitmen mendukung Jokowi pada Pilpres 2019.

 

(Baca: Kata Setya Novanto, Golkar Siap Dukung Jokowi pada Pilpres 2019)

Menurut dia, dukungan tersebut sudah menjadi suatu niat yang diprakarsai oleh Dewan Perwakilan Daerah (DPD) tingkat I bersama DPD tingkat II di seluruh Indonesia.

"Kami akan dukung Presiden RI bapak Jokowi di 2019," ujar Novanto usai menghadiri acara Pertemuan Nasional bertajuk Tata Kelola Dana Politik di Indonesia, di gedung BPK, Jakarta, Senin (25/7/2016).

Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Idrus Marham mengatakan, dukungan tersebut sudah melalui proses dan kajian yang mendalam.

 

Dukungan untuk Jokowi maju sebagai calon Presiden 2019 akan dideklarasikan oleh Golkar dalam rapat pimpinan nasional yang digelar di Jakarta pada Rabu (17/7/2016) hingga kamis besok.

Presiden Joko Widodo akan menghadiri rapimnas tersebut. (Baca: Golkar Pastikan Dukungan untuk Jokowi dalam Rapimnas Akhir Juli)

Idrus menjelaskan, dukungan terhadap Jokowi diawali dari rekomendasi Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Golkar pada Mei 2016 lalu, yang salah satunya memutuskan bahwa Ketua Umum Golkar Setya Novanto melakukan komunikasi politik dengan Jokowi sebagai persiapan Pemilu 2019.

Setelah komunikasi politik dengan Jokowi dilakukan, Setya Novanto kembali melaporkan hasilnya ke DPP. Kemudian DPP Golkar secara bulat memutuskan bahwa Jokowi adalah calon terbaik.

"Kami proyeksikan salah satu yang penting adalah menetapkan Golkar mendukung Jokowi sebagai capres 2019," kata Idrus.

Kompas TV Golkar Bantah Incar Kursi Menteri

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Yusril Akui Sebut Putusan 90 Problematik dan Cacat Hukum, tapi Pencalonan Gibran Tetap Sah

Yusril Akui Sebut Putusan 90 Problematik dan Cacat Hukum, tapi Pencalonan Gibran Tetap Sah

Nasional
Bukan Peserta Pilpres, Megawati Dinilai Berhak Kirim 'Amicus Curiae' ke MK

Bukan Peserta Pilpres, Megawati Dinilai Berhak Kirim "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
Perwakilan Ulama Madura dan Jatim Kirim 'Amicus Curiae' ke MK

Perwakilan Ulama Madura dan Jatim Kirim "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
PPP Tak Lolos ke DPR karena Salah Arah Saat Dukung Ganjar?

PPP Tak Lolos ke DPR karena Salah Arah Saat Dukung Ganjar?

Nasional
Kubu Prabowo Sebut 'Amicus Curiae' Megawati soal Kecurangan TSM Pilpres Sudah Terbantahkan

Kubu Prabowo Sebut "Amicus Curiae" Megawati soal Kecurangan TSM Pilpres Sudah Terbantahkan

Nasional
BMKG Minta Otoritas Penerbangan Waspada Dampak Erupsi Gunung Ruang

BMKG Minta Otoritas Penerbangan Waspada Dampak Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

Nasional
Aktivis Barikade 98 Ajukan 'Amicus Curiae', Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

Aktivis Barikade 98 Ajukan "Amicus Curiae", Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

Nasional
Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Nasional
KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Nasional
Apa Gunanya 'Perang Amicus Curiae' di MK?

Apa Gunanya "Perang Amicus Curiae" di MK?

Nasional
Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Nasional
Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com