Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembelaan Meutya Hafid untuk Komisioner KPI yang Dinilai Minim Pengalaman

Kompas.com - 22/07/2016, 09:22 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis

JAKARTA,KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat, Meutya Hafid membantah penilaian masyarakat dan lembaga pemantau media yang menyebut komisioner Komisi Penyiaran Indonesia tidak mempunyai pengalaman di bidang media dan penyiaran.

"Beberapa dari Komisioner ini memiliki pengalaman di bidang media, mulai dari announcer, wartawan, pemimpin redaksi hingga pernah menjadi Komisioner KPI Pusat," kata Meutya dalam keterangan tertulis, Jumat (22/7/2016).

Meutya memohon kepada masyarakat untuk memahami proses pemilihan komisioner KPI yang telah berlangsung cukup lama. Bahkan, kata dia, sebelum diproses di DPR penggodokan para calon didahului Kementerian Komunikasi dan Informatika.

(Baca: Inilah Profil Lengkap Sembilan Komisioner KPI)

"Sehingga kami tidak mungkin memilih orang-orang yang tidak mempunyai pengalaman dan perhatian pada media sama sekali," ucap mantan wartawan itu.

Menurut Meutya, ke depan, KPI akan berhadapan dengan perkembangan media televisi yang begitu pesat.

Khususnya digitalisasi televisi yang akan mengubah struktur dunia penyiaran Indonesia. Selain itu, Meutya menuturkan tantangan komisioner KPI adalah netralitas terhadap media. Kata dia, hal itu penting mengingat KPI adalah pengawas media.

“Kekurangan KPI sebelumnya adalah kurangnya kerja sama dengan lembaga penyiaran swasta. Saya meminta KPI terus menjalin kerjasama dengan ATvSI terutama dalam penerapan P3SPS yang telah dibuat oleh KPI. Jangan sampai P3SPS tidak diperdulikan oleh lembaga penyiaran swasta dengan alasan mereka tidak dilibatkan sebelumnya dalam pembuatan P3SPS,” sebut Meutya.

(Baca: Remotivi Sebut Petahana yang Terpilih Lagi Jadi Komisioner KPI Punya "Rapor Merah")

DPR memilih sembilan dari 27 nama sebagai komisioner KPI periode 2016-2019. Tapi, ke-sembilan nama yang kini tinggal menunggu dilantik itu menjadi sorotan publik lantaran kapasitas yang diragukan.

Berikut sembilan komisioner KPI yang baru:

1. Nuning Rodiyah (Konsultan Manajemen Komunikasi dan Pelayanan Publik Kualita Prima)
2. Sudjarwanto Rahmat Muhammad Arifin (Komisioner KPI Pusat - terpilih kembali)
3. Yuliandre Darwis (Dosen Komunikasi)
4. Ubaidillah (Komisioner KPI Daerah DKI Jakarta)
5. Dewi Setyarini (Direktur Utama Lembaga Penyiaran Publik Lokal/LPPL Radio Purbalingga)
6. H Obsatar Sinaga (Dosen dan Wartawan)
7. Mayong Suryo Laksono (Wartawan)
8. Hardly Stefano Fenelon Pariela (Konsultan Ahli Bidang Manajemen dan Kebijakan Publik Kualita Prima)
9. Agung Suprio (Dosen, Anggota Centre for Electoral Reform/CETRO)

Kompas TV Komisi I DPR Pilih 9 Nama Anggota KPI
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Halalbihalal Merawat Negeri

Halalbihalal Merawat Negeri

Nasional
Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Nasional
Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Nasional
Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

Nasional
Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com