Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/07/2016, 11:00 WIB

Semua yang disampaikan di atas itu sebenarnya adalah pertimbangan seorang presiden politisi karena jika tidak, DPR yang dalam sistem presidensial hibrida saat ini sangat kuat bisa meruntuhkan apa pun program pemerintah.

Namun, kita semua tahu bahwa pada pemilihan presiden yang lalu Jokowi terpilih bukan karena pemilih melihat sisi kepartaian Jokowi, tetapi lebih kepada sosoknya sebagai individu yang berprestasi.

Oleh karena itu, jika ingin dipilih kembali untuk periode kedua pada tahun 2019, Jokowi harus mendahulukan pertimbangan kompetensi dan integritas calon menterinya di atas berbagai pertimbangan lain di atas.

Karena yang akan dilakukan bukan penyusunan kabinet baru, melainkan sekadar pergantianmenteri-menteri yang dianggap tidak berprestasi, maka yang lebih dahulu harus dilakukan adalah menentukan menteri-menteri mana yang akan dicopot.

Tugas initidak sulit karena setelah hampir dua tahun bekerja, Presiden seharusnya dapat dengan mudah menilai mana menteri yang harus dipertahankan dan mana yang gagal dan akan dibebastugaskan.

Satu-satunya ganjalan adalah ketika menteri yang tak berprestasi itu adalah orang dari partai pendukung.

Tugas berikutnya adalah mencari pengganti mereka yang dicopot dan ini bisa dilakukan dari sumber luar atau dengan memutasikan menteri yang ada.

Plus-minus

Di samping partai politik, sumber luar bisa juga tersedia dari akademisi dan universitas, pengusaha dan eksekutif perusahaan besar, birokrat dan pegawai negeri sipil (PNS), serta lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan organisasi keagamaan.

Setiap sumber tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangan. Politisi dan anggota DPR kuat dalam melobi kawan-kawan mereka di DPR tetapi pada umunya lemah dalam manajemen dan keterbatasan kompetensi.

Akademisi dan ilmuwan kuat dalam konsep dan visi tetapi lemah dalam eksekusi kebijakan dan penguasaan lapangan.

Pengusaha dan eksekutif perusahaan kuat dalam manajemen dan perhitungan rasional tetapi lemah dalam pertimbangan manfaat publik.

LSM dan ormas keagamaan punya kelebihan dalam mewujudkan akseptabilitas dan dukungan publik tetapi lemah dalam sistematika dan rasionalitas.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Nasional
Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | 'Amicus Curiae' Pendukung Prabowo

[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | "Amicus Curiae" Pendukung Prabowo

Nasional
Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com