JAKARTA, KOMPAS.com - Komisioner terpilih Komisi Penyiaran Indonesia, Sudjarwanto Rahmat Muhammad Arifin, mengatakan, ada sejumlah tantangan besar yang akan dihadapi KPI.
Salah satunya tantangan itu adalah era digitalisasi televisi yang sudah di depan mata.
Selain itu, isu terkait bullying dan kekerasan seksual juga menjadi fokus KPI ke depan.
Sudjarwanto mengatakan, Komisi I berpesan agar KPI mampu mengawal konten siaran yang lebih baik.
"Jangan sampai acara-acara tidak bermutu dan tidak berguna untuk masyarakat itu masih mendominasi layar kaca kita," kata Sudjarwanto, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (20/7/2016).
Tantangan lainnya adalah kontribusi KPI dalam hal siaran politik. Dalam tiga tahun ke depan, akan diselenggarakan pemilu legislatif dan pemilu presiden serentak pada tahun 2019.
Pada tahun politik itu, kata dia, KPI diharapkan bersikap tegas terhadap lembaga penyiaran dan adil kepada semua kontestan politik.
"Tentunya ini akan jadi upaya maksimal," kata Sudjarwanto, yang juga menjabat komisioner KPI periode sebelumnya.
Seperti diberitakan, pada hari ini, DPR mengesahkan 9 komisioner terpilih KPI. Sembilan komisioner ini dipilih oleh Komisi I dari 27 calon yang mengikuti uji kelayakan dan kepatutan.
Kesembilan komisioner terpilih itu adalah:
1. Nuning Rodiyah
2. Sudjarwanto Rahmat Muhammad Arifin
3. Yuliandre Darwis
4. Ubaidillah
5. Dewi Setyarini
6. H Obsatar Sinaga
7. Mayong Suryo Laksono
8. Hardly Stefano Fenelon Pariela
9. Agung Suprio
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.