JAKARTA, KOMPAS.com - Kesembilan komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) yang dipilih Dewan Perwakilan Rakyat menjadi sorotan publik lantaran kapasitas mereka yang diragukan.
Dari kesembilan komisioner tersebut, memang tak semuanya bersentuhan langsung dengan dunia penyiaran. Apa saja latar belakang mereka?
Berikut informasi yang dihimpun Kompas.com berdasarkan sosialisasi yang diberikan Komisi I DPR kepada masyarakat sebelum proses uji kepatutan dan kelayakan digelar beberapa hari lalu:
1. Nuning Rodiyah (Konsultan Manajemen Komunikasi dan Pelayanan Publik Kualita Prima)
2. Sudjarwanto Rahmat Muhammad Arifin (Komisioner KPI Pusat - terpilih kembali)
3. Yuliandre Darwis (Dosen Komunikasi)
4. Ubaidillah (Komisioner KPI Daerah DKI Jakarta)
5. Dewi Setyarini (Direktur Utama Lembaga Penyiaran Publik Lokal/LPPL Radio Purbalingga)
6. H Obsatar Sinaga (Dosen dan Wartawan)
7. Mayong Suryo Laksono (Wartawan)
8. Hardly Stefano Fenelon Pariela (Konsultan Ahli Bidang Manajemen dan Kebijakan Publik Kualita Prima)
9. Agung Suprio (Dosen, Anggota Centre for Electoral Reform/CETRO)
Diragukan
Menyikapi kesembilan nama yang dipilih ini, Pakar Komunikasi Universitas Indonesia Ade Armando menilai, bahwa pertimbangan politis lebih menentukan dari pada kepentingan maayarakat dalam pemilihan itu.
"Itu menunjukkan bahwa pertimbangan politis yang lebih menentukan, karena tiga orang yang kami pikir punya rekam jejak yang bagus hampir tidak ada yang memilih," kata Ade saat dihubungi Kompas.com, Rabu (20/7/2016).
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.