JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian mengatakan, pihaknya masih menunggu tes DNA untuk memastikan 100 persen bahwa yang tewas dalam baku tembak kemarin adalah Santoso.
Santoso diduga tewas dalam baku tembak dengan Satgas Operasi Tinombala di pegunungan Tambarana, Palu, Sulawesi Tengah, Senin (18/7/2016) sore.
Tito mengatakan, tes DNA sebenarnya dilakukan untuk mengidentifikasi jasad yang wajah dan tubuhnya rusak sehingga tidak bisa dikenali. Namun dalam kasus ini, tes DNA tetap akan dilakukan.
"(Tes DNA) tetap dilakukan, supaya akurasi 100 persen tak diragukan lagi," kata Tito di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (18/7/2016).
Tito menambahkan, sebenarnya identifikasi awal terhadap jenazah saat ini sudah dilakukan. polisi dan masyarakat yang mengenal Santoso diminta untuk menenali jenazah yang tewas.
Begitu juga keluarga Santoso serta jaringan Santoso yang sudah ditahan di Polda Sulawesi Tengah. Hasilnya, 95 persen dipastikan bahwa jenazah tersebut adalah Santoso.
Namun kepolisian tak berani memastikan seratus persen yang bersangkutan adalah Santoso sebelum hasil tes DNA keluar.
"Siapa tahu nanti ada yang ganti wajah jadi Santoso," ucap Tito.
(Baca juga: Kadiv Humas Polri: Belum 100 Persen Santoso Tewas)
Selain menewaskan satu orang yang diduga Santoso, baku tembak kemarin juga menewaskan satu orang lainnya yang bernama Muchtar.
Sementara tiga orang lainnya yang berada di lokasi baku tembak melarikan diri. (Baca juga: Ini Kronologi Baku Tembak yang Tewaskan Dua Anggota Kelompok Santoso)
Diketahui, tiga orang itu terdiri dari dua perempuan dan seorang laki-laki. Di lokasi ditemukan sepucuk senjata jenis M16.