JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian mencatat kelompok teroris Santoso tinggal 19 orang setelah dua orang tewas dalam baku tembak di hutan wilayah Tambarana, Poso, Sulawesi Tengah, Senin (18/7/2016).
Dua orang yang tewas tersebut diduga kuat adalah Santoso Abu Wardah dan tangan kanannya, Basri Bagong.
"Betul, dari yang awalnya 21 orang, berarti sisanya kini tinggal 19 orang setelah dua tertembak," ujar Kepala Polda Sulawesi Tengah Brigjen (Pol) Rudy Sufahriadi di Kompleks Istana Presiden Jakarta, Selasa (19/7/2016).
Sebelum dua orang itu tewas, papar Rudy, kelompok itu dibagi menjadi dua, yakni kelompok yang dipimpin Santoso dan kelompok yang dipimpin Ali Kalora. Keduanya selalu berpencar ke penjuru pegunungan.
(baca: Setelah Santoso Tewas, Polisi Duga Ali Kalora Lanjutkan Gerilya)
Tim Santoso terdiri dari empat orang. Mereka adalah istri Santoso berasal dari Bima, Nusa Tenggara Barat, Mohammad Basri alias Bagong beserta istrinya dan seorang laki-laki lain.
Adapun, tim Ali Kalora berjumlah 15 orang. Salah satu di antaranya adalah istri Ali atau yang memiliki nama asli Ali Ahmad, sementara sisanya berjenis kelamin laki-laki.
(baca: Ini Kronologi Baku Tembak yang Tewaskan Dua Anggota Kelompok Santoso)
Kini, polisi meyakini bahwa dua terduga teroris yang tewas itu adalah Santoso dan Basri. Dugaan itu muncul lantaran salah satunya memiliki ciri fisik seperti yang dimiliki Santoso.
Artinya, tim Santoso tersisa tiga orang.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.