Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Santoso Diduga Tewas, Kapolri Pastikan Operasi di Poso Tetap Jalan

Kompas.com - 19/07/2016, 13:52 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian memastikan operasi terhadap kelompok radikal dan terorisme di Poso, Sulawesi Tengah, akan tetap dilakukan meskipun Santoso yang jadi pimpinan kelompok di wilayah itu diduga kuat sudah tewas tertembak.

Pada baku tembak, Senin (18/7/2016) kemarin, dua orang anggota kelompok teroris Santoso tewas.

Salah seorang di antaranya diduga adalah Santoso.

"Bisa saja kalau seandainya kita diamkan. Oleh karena itu, setelah selesai ini, operasi akan kami jalankan terus sambil operasi-operasi untuk menetralisir ideologi radikal pro kekerasan di sana tetap kami jalankan," kata Tito, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (18/7/2016).

Tito mengatakan, dengan tewasnya Santoso dan satu orang lain yang bernama Basri, bisa dipastikan situasi di wilayah Sulawesi Tengah relatif aman.

Tinggal satu orang lagi yang diprediksi bisa memegang peranan penting terhadap gerakan radikal yang ada di sana, yakni Ali Kalora.

"Ada Ali Kalora satu lagi. Tapi saya mengenal betul jaringan itu dari  tahun 2005 saya operasi di sana. Ini dua orang ini yang paling penting Basri dan Santoso," tambah Tito.

Menurut dia, Ali Kalora saat ini memang masih memegang beberapa senjata rakitan dan pabrikan.

Namun, ia meyakini Ali tak memiliki kemampuan, kompetensi, dan kepemimpinan layaknya Basri dan Santoso.

Kristian Erdianto Kapolri Tito Karnavian saat ditemui usai rapat penanganan terorisme di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Jumat (15/7/2016).
"Operasi akan berlanjut terus sampai nanti Ali Kalora yang bersenjata bisa kami lemahkan," tambah Tito.

Santoso dan Basri diduga tewas saat baku tembak dengan Satgas Operasi Tinombala di pegunungan Tambarana, Palu, Senin (18/7/2016).

Saat ini pihak kepolisian masih mengidentifikasi identitas kedua jenazah yang memiliki ciri-ciri mirip Santoso dan Basri.

Identifikasi awal sudah dilakukan dengan meminta polisi serta masyarakat yang mengenali Santoso dan Basri untuk mengecek jenazah keduanya.

Sementara tiga orang lainnya yang berada di lokasi baku tembak melarikan diri.

Diketahui, tiga orang itu terdiri dari dua perempuan dan seorang laki-laki. Di lokasi ditemukan sepucuk senjata jenis M16.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PPP Siap Gabung, Demokrat Serahkan Keputusan ke Prabowo

PPP Siap Gabung, Demokrat Serahkan Keputusan ke Prabowo

Nasional
PDI-P Jaring Nama Potensial untuk Pilkada DKI 2024, yang Berminat Boleh Daftar

PDI-P Jaring Nama Potensial untuk Pilkada DKI 2024, yang Berminat Boleh Daftar

Nasional
Hasto Sebut 'Amicus Curiae' Megawati Bukan untuk Intervensi MK

Hasto Sebut "Amicus Curiae" Megawati Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Iran Serang Israel, Jokowi Minta Menlu Retno Upayakan Diplomasi Tekan Eskalasi Konflik Timur Tengah

Iran Serang Israel, Jokowi Minta Menlu Retno Upayakan Diplomasi Tekan Eskalasi Konflik Timur Tengah

Nasional
Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Gubernur BI Pastikan Akan Ada Intervensi

Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Gubernur BI Pastikan Akan Ada Intervensi

Nasional
PDI-P Dukung PPP Lakukan Komunikasi Politik Supaya 'Survive'

PDI-P Dukung PPP Lakukan Komunikasi Politik Supaya "Survive"

Nasional
PPP Siap Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PAN: Jangan Cuma Bicara, tapi Akui Kemenangan 02

PPP Siap Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PAN: Jangan Cuma Bicara, tapi Akui Kemenangan 02

Nasional
Kesimpulan Tim Ganjar-Mahfud: Jokowi Lakukan Nepotisme dalam 3 Skema

Kesimpulan Tim Ganjar-Mahfud: Jokowi Lakukan Nepotisme dalam 3 Skema

Nasional
Diduga Terima Gratifikasi Rp 10 M, Eko Darmanto Segera Disidang

Diduga Terima Gratifikasi Rp 10 M, Eko Darmanto Segera Disidang

Nasional
PKB Sebut Prabowo dan Cak Imin Belum Bertemu Setelah Pilpres 2024

PKB Sebut Prabowo dan Cak Imin Belum Bertemu Setelah Pilpres 2024

Nasional
Megawati Serahkan Amicus Curiae terkait Sengketa Pilpres, Harap MK Mengetuk 'Palu Emas'

Megawati Serahkan Amicus Curiae terkait Sengketa Pilpres, Harap MK Mengetuk 'Palu Emas'

Nasional
PKB Baru Tentukan Langkah Politik Setelah Putusan MK soal Sengketa Pilpres

PKB Baru Tentukan Langkah Politik Setelah Putusan MK soal Sengketa Pilpres

Nasional
Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Dampak Geopolitik Usai Iran Serang Israel

Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Dampak Geopolitik Usai Iran Serang Israel

Nasional
Pasca-bentrokan Brimob dan TNI AL di Sorong, Pangkoarmada III Pastikan Tindak Tegas Para Pelaku

Pasca-bentrokan Brimob dan TNI AL di Sorong, Pangkoarmada III Pastikan Tindak Tegas Para Pelaku

Nasional
Kubu Ganjar-Mahfud Sebut Keterangan 4 Menteri di Sidang MK Tak Menjawab Fakta Politisasi Bansos

Kubu Ganjar-Mahfud Sebut Keterangan 4 Menteri di Sidang MK Tak Menjawab Fakta Politisasi Bansos

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com